Sedangkan stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh yang dialami oleh seseorang dikarenakan nutrisi yang masuk kedalam tubuh masih sangat kurang.Â
Stunting biasanya tidak dialami saat remaja, tetapi terjadi dari masa pra-sekolah orang tersebut. Orang yang mengalami stunting biasanya wajahnya terlihat lebih muda dari usia seharusnya, tinggi badan yang kurang, kurang tanggap, dan mengalami pertumbuhan serta perkembangan yang terhambat.
Adapun bentuk pencegahan dari anemia yaitu dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, terutama makanan yang kaya akan asam folat dan zat besi seperti daging sapi, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau, makanan yang mengandung Vitamin B12 seperti susu dan turunannya, kacang kedelai dan turunannya, dan juga telur, dan makanan yang mengandung Vitamin C seperti jeruk, jambu batu, brokoli, dan cabai.Â
Selain mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang melimpah anemia juga dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau penambah darah pada perempuan yang sedang mengalami menstruasi dan pada ibu hamil.
Stunting juga dapat dicegah dari masa kehamilan calon ibu, calon ibu yang mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti asam folat, zat besi, protein dan sebagainya biasanya melahirkan bayi yang sehat dan kemungkinan mengalami stuntingnya rendah. Setelah lahir pun ibu dan bayinya diharapkan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi guna menghindari stunting pada anak tersebut.
Dari paparan yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa gizi yang seimbang dapat mencegah terjadinya gangguan yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang terhambat, mengurangi gejala anemia, dan juga dapat membantu seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H