Engkau pria terbaik yang pernah hadir dalam hidupku, maafkan aku yang telah menyia-nyiakan amanat darimu untuk menjaga calon bayi kita sampai ia lahir dan tumbuh ditengah-tengah kita, maafkan aku telah menghancurkan harapan dan keinginan besarmu untuk menjadi ayah baginya, semua buatku sedih dan menderita, akan diriku yang tak mampu mempertahankannya sekejap saja, sampai aku terlepas dari mereka dan memulai kehidupan bersamamu sejak pernikahan kita yang akan digelar sepuluh hari lagi.
Lelakiku..
Semalam aku bermimpi indah dan harus kusampaikan padamu. Aku melihat anak kita yang lucu tertawa dan minta kugendong, ia melambaikan tangan mungilnya kepadaku, mengadahkan kedua tangannya demi menyambutku untuk menimangnya, aku memandangnya dengan penuh bahagia meski seketika terlarut dalam rasa bersalah, aku tak mau terpisah lagi dengannya, lalu aku datang padanya untuk menemaninya semampu aku bisa, tak ada lagi yang boleh merenggutnya dariku, tidak untuk selama-lamanya, maukah kusampaikan salammu untuknya? salam seribu sayang dari seorang lelaki yang begitu menyayanginya, lelaki yang juga begitu menyayangi ibunya…
Lelakiku..
Kita telah menciptakan takdir kita sendiri, tak ada yang patut disesali kini, dan engkau tetap harus melanjutkan sisa semangat hidupmu meski tanpa aku dan buah hati kita… dan aku akan selalu menantikan engkau kelak bersama kami, mengisi hari-hari bahagia tanpa tepi dan tanpa perpisahan...
Sayang tak putusku untukmu…
Perempuan hinamu
Penulis : Tya Z. Nomor peserta : 209
NB : Untuk membaca hasil karya para peserta Fiksi Surat Cinta yang lain maka dipersilahkan berkunjung ke akun Cinta Fiksi dengan judul postingan : Inilah Malam Perhelatan & Hasil Karya Fiksi Surat Cinta [FSC] di Kompasiana.