Mohon tunggu...
Rahmat Thayib
Rahmat Thayib Mohon Tunggu... Penulis - Sekadar bersikap, berharap tuna silap.

Sekadar bersikap, berharap tuna silap. Kumpulan tulisan saya: http://rahmathayib.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Museum SBY dan Masa Depan Pacitan

23 Februari 2020   10:49 Diperbarui: 23 Februari 2020   10:49 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula harapan pula harapan kita pada Pacitan. Kelak, orang-orang yang ingin mengetahui lebih jauh sosok SBY dan Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono akan bertandang ke Pacitan. Apalagi jika rencana menjadikan forum-forum internasional yang digelar di Museum dan Galeri Seni SBY * ANI benar-benar diwujudkan.

Datangnya pelancong mancanegara sangat mungkin. Pasalnya, nama SBY terbilang harum di dunia Internasional. Pak SBY punya "gigi" di perbagai forum internasional, bahkan didapuk sebagai Ketua Bersama Panel Tingkat Tinggi PBB. 

SBY bersahabat baik dengan banyak kepala negara/kepala pemerintahan. Bahkan saya dengar sampai hari ini SBY masih diminta pandangannya di forum-forum internasional dan menjadi bahan kajian dari banyak pakar lintas negara.  

Pendek kata, Museum dan Galeri Seni SBY * ANI akan mengundang lebih banyak masyarakat kelas menengah atas dan kelas atas bertandang ke Pacitan. Artinya, lebih banyak uang yang masuk Pacitan. Perekonomian daerah lebih cepat bergerak. Termasuk ekonomi kerakyatan yang bisa menjajakan kuliner dan berbagai cendera mata khas Pacitan.

Semoga tanda cinta SBY kepada Ibu Ani ini dapat segara terwujud. Semoga apa yang diharapkan SBY dan Ibu Ani bisa kesampaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun