Artinya, kesalahan bukan pada SBY, tapi pada sisi Gus Ipul sendiri. Jangan-jangan Gus Ipul yang "tak tahu" terima kasih kepada SBY. Karena, jika memang Gus Ipul memiliki ikatan batin dengan SBY, sudah pasti dia akan maju lewat Partai Demokrat. Nyatanya Gus Ipul lebih memilih diusung koalisi parpol yang dimotori PDIP, meski hampir pasti SBY akan mendukungnya apabila dia mau merapat ke Partai Demokrat.
Atau bisa pula opsi kedua. Kapasitas Gus Ipul jauh dibawah Khofifah. Dan demi kemajuan Jatim, SBY memutuskan mengusung Khofifah. Ini pun tidaklah salah. Karena seperti sering disebut SBY, politik hanya alat untuk mensejahterakan rakyat. SBY melihat Khofifah lebih mampu mensejahterakan rakyat Jatim ketimbang Gus Ipul.
Apapun alasannya, keputusan SBY pasti dilatarbelakangi pertimbangan yang masak dan bijak. Sama sekali tak ada upaya untuk memecah belah NU. Semua dilakukan demi memastikan Jawa Timur bisa mendapatkan pemimpin yang terbaik, yang bisa membikin warga Jatim semakin sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H