Adalah kewajaran mereka yang sudah menjabat Kepala BIN, dari kepala BIN ke1 sampai Sutiyso kepala BIN sebelum Budi Gunawan, harus tutup buku ambisi. Mereka mustahil didorong untuk menjadi RI 2 atau RI 1. Tuntutan pekerjaan intelejen membuat mereka tidak popular.
Satu-satunya popularitas Budi Gunawan, menurut saya, adalah insiden Lukas Enembe yang konon dipaksa Budi Gunawan cs untuk memenangkan Jokowi dan PDIP di Papua. Lain dari itu tidak!
Lalu mengapa nama Budi Gunawan tetap muncul? Nalar saya menjawab ini ada kaitannya dengan rumor kedekatan Budi Gunawan dan Megawati. Logikanya kalau Megawati sudah merestui Budi Gunawan mengejar RI 1 atau RI 2, sudah pasti mesin politik PDIP akan mendorong Budi Gunawan masuk bursa capres. Dan sebagai pemenang pileg 2014, PDIP memiliki kemampuan untuk melakukan scenario ini.
Barangkali rumor inilah yang ditangkap oleh Indo Barometer. Ibaratnya iseng-iseng berhadiah. Pertama, membaca sejauh mana elektabilitas Budi Gunawan. Kedua, mempopulerkan nama Budi Gunawan sebagai capres alternative.
Namun setelah membaca survey Indo Barometer ini, keyakinan saya semakin penuh. Skenario memajukan Budi Gunawan amat dipaksakan. Buktinya, bahkan Budi Gunawan tidak duduk di peringkat 18 dari capres alternative yang diinginkan masyarakat. Sosok inikah yang hendak didorong PDIP?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H