Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kashmir, Surga Dunia? (Part 2 - Gulmarg)

7 Agustus 2014   22:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:08 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ke 2 Di kashmir. Setelah melewatkan sahur dan menikmati panorama pagi di Danau Dal yang sangat indah dan tenang, aku bersiap-siap menuju ke suatu tempat dimana aku akan bermain gondola (cable car) di Gulmarg.  Hari itu adalah hari terakhir puasa di Kashmir, walaupun sebagian besar umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia tengah bergembira merayakan hari kemenangan.  Yah, Kashmir memang merayakan lebaran lebih lambat sehari di banding India ataupun negara-negara lainnya.

Tepat jam 9 pagi, aku yang stand by di pinggir Danau Dal tepatnya di Gate 7 di jemput mobil rental yang akan membawaku ke Gulmarg yang berjarak 52 km dari Srinagar dan akan ditempuh dalam waktu sekitar 1.5 - 2 jam. Diawal jalan masih tersendat melewati jalan-jalan di kota Srinagar yang penuh dengan mobil, motor serta rickshaw (sejenis bajaj) yang semuanya memiliki 1 kesamaan, membunyikan klakson! Supir mobil yang membawa aku pun dengan seenaknya melanggar marka jalan dan tentu saja suara klakson pun semakin nyaring terdengar pertanda protes dari pengendara lain. Rupanya pagi ini para 'penghuni surga' sedang berbalas klakson.

Selepas kota Srinagar, jalanan mulai lengang karena mobil sudah bergerak ke arah luar kota. Pemandangan luar kota di Kashmir hampir mirip dengan pemandangan yang biasa aku temui kalau sedang menyetir keluar kota. Tapi bentar dulu...apa itu?  Aku melihat banyak tenda-tenda berwarna-warni di beberapa daerah yang mirip tanah lapang atau sawah kering.  Dengan penuh kepo, aku tanya ke supir yang orang kashmir dan jawabannya, " Itu adalah tenda-tenda para pengemis dan tunawisma yang berasal dari India. Mereka di sini tidak punya rumah jadi hidup di tenda-tenda"  Aku pun terdiam dan dalam hati berucap, "Alhamdulillah kami di Indonesia tidak sampai begitu banget" Ada 1 hal yang cukup menarik di sini. walaupun secara de facto dan de jure kashmir masuk dalam wilayah India tetapi orang Kashmir sama sekali tidak mau di sebut orang India jadi mereka akan dengan sedikit 'emosi'  menyebut 'Pengemis India' atau pun 'Polisi India'. Masih menurut sang supir, Polisi ataupun petugas keamanan yang ada di kashmir hampir semuanya adalah polisi dari India sementara orang-orang Kashmir yang direkrut menjadi polisi atau tentara di tempatkan di daerah lain. dan sepanjang jalan sejak meninggalkan Srinagar, barisan tentara dan polisi India  terlihat berjaga-jaga sepanjang jalan lengkap dengan senjata laras panjang, jadi gak usah kuatir soal 'keamanan'...

1407397922148529303
1407397922148529303

Setelah lewat sejam berkendara, kami tiba di Tangmarg. Dari sini perjalanan akan mulai berkelok-kelok tapi pemandangan gersang akan berganti dengan pemandangan menarik berupa gunung-gunung dengan hamparan bunga-bunga kecil yang sangat indah. Kami mampir ke beberapa view point untuk mengambil gambar dimana di hadapan kami terbentang hamparan gunung yang di sela-selanya mengalir sungai dengan air berwarna putih. Sekilas mengingatkan pada suasana pegunungan yang ada di switzerland yang aku lihat lewat foto dan wall paper di internet karena kebetulan aku belum pernah ke sana. hehehe.. "Nggak usah curhat, mari kita lanjut..."

14073979741711859686
14073979741711859686

Akhirnya tibalah kami ke parkiran Gulmarg. Beberapa orang segera menyerbu dan menawarkan jasa guide dan kuda. yah..kuda untuk digunakan berkeliling ataupun untuk menuju ke loket yang terletak sekitar 2 km dari parkiran. Dengan senyum aku menolak tawaran mereka karena dari beberapa referensi yang aku baca, jarak ke loket tidak terlalu menguras tenaga jika di tempuh dengan berjalan kaki mengingat keindahan pemandangan sekitar cukup menghibur. Dengan berjalan, aku bisa melihat dan mengambil gambar beberapa spot bagus serta memperhatikan tingkah pola pengunjung lain.

1407398104423960723
1407398104423960723

Tak seberapa lama, aku tiba di loket dimana beberapa orang sudah antri. Antrian tidak begitu panjang. Aku beruntung datang hari itu karena Gondola akan ditutup keesokan harinya karena Idul Fitri. Aku masuk ke antrian diikuti oleh beberapa guide yang masih gigih berusaha menawariku jasa mereka dan aku juga tak kalah gigih menolaknya. Dengan uang IRS 1,400, tiket gondola 2 phase sudah di tanganku setelah antri selama 20 menit. Phase 1 seharga IRS 600 (sekitar 120 ribu rupiah) dan phase 2 seharga IRS 800 (sekitar 160 ribu rupiah). Dari loket, aku masih harus berjalan kaki sekitar 500 meter menuju gondola station.

Setiba di station, antrian sudah memanjang namun gak perlu kuatir karena gondola ini menyiapkan 36 cabin gondola yang bisa di isi 6 orang per cabin dan kurang dari 1 menit ada cabin yang datang dan pergi ke puncak. Oh ya, gondola di Gulmarg ini masuk dalam barisan 'Top Ten Highest Gondola in the World' diresmikan tahun 2004 dan memiliki bentangan hingga 5 km hingga ke ketinggian 3900 mdpl, atau lebih tinggi dari puncak Gunung Kerinci di Sumatra. Lumayan tinggi ya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun