Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Free Diving di Goa Kristal, Kupang

27 Agustus 2014   03:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:27 1236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_321026" align="aligncenter" width="640" caption="(Koleksi Pribadi) Free Diving di Goa Kristal"][/caption]

Seperti apa rasanya menyelam  dalam goa gelap yang memiliki air sebening kristal? Penasaran kan? Simak ceritanya

Ini masih rangkaian perjalalan ke Alor yang aku dan 3 orang rekan yang lain, Donny, Jack dan Herdi lakukan beberapa waktu lalu.  Awalnya kami berencana melakukan camping di Pulau Kera namun karena faktor kesehatan salah seorang rekan yang sepertinya tidak memungkinkan untuk itu kami merubah rencana. Akhirnya kami hanya explore kota Kupang sebelum kembali ke Flores.  Tujuannya kali ini adalah Goa Kristal yang terletak di desa Bolok dimana terdapat juga pelabuhan Bolok. Jaraknya sekitar 16 km dari kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dengan menggunakan motor trail, kami meninggalkan rumah pak Ismet yang kami jadikan basecamp.  Dengan bantuan Metto, pegawai pak Ismet kami bisa menemukan lokasi Pelabuhan Bolok. Namun Goa Kristal-nya dimana? Ternyata Metto juga belum pernah ke sana. Setahu dia bahwa Goa Kristal terletak di dekat Pelabuhan Bolok namun pastinya dia tidak tahu. Kami bertanya ke salah seorang penduduk yang sedang melintas dan di tunjukkan lokasi goa yang ternyata letaknya tidak jauh dari kantor Polair. Tak ada papan petunjuk apapun menuju ke Goa Kristal dan kami hanya mengandalkan informasi dari orang lain yang kebetulan berada di sekitar lokasi. Akhirnya kami menemukan tempat  parkir motor dan dari sana kami masih harus berjalan kaki sejauh 50 meter untuk mencapai mulut goa. Hari sudah mulai sore  dan sebentar lagi gelap. Kami berjalan cepat hingga akhirnya tiba di mulut goa.

[caption id="attachment_321028" align="aligncenter" width="640" caption="(Koleksi Pribadi) Mulut Goa Kristal"]

1409057761676894110
1409057761676894110
[/caption]

Kondisi alam di sekitar goa sama sekali belum terpelihara dan 'tersentuh' pengelolaan. Karena sudah sore, kondisi di dalam goa gelap. Segera kami keluarkan headlamp dan senter yang kami bawa. Tak ada jalur petunjuk yang harus dilalui di dalam goa jadi harus di cari sendiri. AKu yang jalan duluan malah sempat terjebak ke ujung batu dan membuatku kesulitan untuk mundur maupun maju. Donny menemukan jalan lain yang lebih mudah berteriak memanggilku dan aku harus keluar dari tempatku berada dengan berjalan mundur untuk menuju ke dasar goa. Batu-batu di dalam goa yang rendah membuat kami harus jalan menunduk dan berhati-hati.

[caption id="attachment_321029" align="aligncenter" width="640" caption="(Koleksi Pribadi) Air goa sebening Kristal"]

1409057818964517078
1409057818964517078
[/caption]

Setiba di dasar goa terdapat genangan yang berisikan air yang sangat bening menyerupai kolam. Airnya yang sangat bening sebening kaca atau Kristal. Mungkin inilah penyebabnya kenapa goa ini dinamakan goa Kristal. Kami menyalakan headlamp dan senter yang kami bawa, lalu mengeluarkan alat snorkeling yang dari dalam daypack. Mulailah aku dan Donny menyelam sambil foto-fotoan di bawah air goa yang terasa agak payau. Tak heran karena di kedalaman air goa, ada sebuah lubang sempit dan dalam yang konon lubang itu tembus ke lautan.   Herdi dan Jack juga ikutan masuk ke air namun hanya sebentar karena tak tahan dengan rasa dingin. Jadilah hanya aku dan Donny yang bergantian menyelam sementara Jack dan Herdi memotret kami dari atas.

[caption id="attachment_321030" align="aligncenter" width="640" caption="(Koleksi Pribadi) Free Diving di Goa Kristal"]

1409057897699768925
1409057897699768925
[/caption]

Saat kami menyelam menggunakan alat snorkeling, sangat jelas terlihat bahwa nun  jauh di bawah sana ada sebuah lorong panjang dan dalam. Aku dan Donny saling memandang dan satu sama lain memberi kode seakan sepakat untuk menyelam lebih dalam. Kami bersama-sama melakukan penyelaman tanpa alat atau istilahnya free diving.  Kami menyelam cukup dalam dan hanya ditemani cahaya senter underwater  sambil menahan nafas. Berenang di sela-sela batu di kedalaman 4 meter di dalam goa tanpa alat menyelam adalah suatu pengalaman seru.  Jika salah satu dari kami sudah mulai merasa kehabisan nafas  akan memberi tanda dengan jempol ke arah atas yang dalam symbol penyelaman itu adalah tanda untuk bergerak ke atas atau permukaan.

[caption id="attachment_321031" align="aligncenter" width="640" caption="(Koleksi Pribadi) Free Diving di Goa Kristal"]

14090579831443194317
14090579831443194317
[/caption]

Setelah beristirahat beberapa detik untuk mengambil nafas dan selanjutnya kembali menyelam. Seru dan cukup  menegangkan karena nun jauh di bawah sana tak terlihat dasar goa dan kami menyelam kurang lebih sedalam 3 - 4 meter dan di atas kami terdapat sebongkah batu. Untuk melewati batu itu kami harus  melewati sebuah celah sempit untuk kembali ke permukaan air. Sayang sekali kami tak membawa alat diving sehingga kami tak bisa mengexplore goa ini lebih jauh ke bawah dan harus sering ke permukaan untuk mengambil nafas dan menyelam lebih dalam.

[caption id="attachment_321033" align="aligncenter" width="640" caption="(Koleksi Pribadi)Free Diving di Goa Kristal"]

140905805668581785
140905805668581785
[/caption]

Tanpa terasa hari sudah malam saat kami memutuskan untuk keluar dari goa. Kami sepakat untuk menyudahi acara menyelam bebas di dalam goa Kristal ini.  Jack dan Herdi sudah menunggu kami karena dDi luar sudah mulai gelap  dan kami kembali memacu motor kami kembali ke kota Kupang.

[caption id="attachment_321034" align="aligncenter" width="640" caption="Goa Kristal Kupang "]

14090581111925917957
14090581111925917957
[/caption]

Foto By : Rahmat Hadi, Donny Alamsyah dan Jack Firman (Mataram)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun