Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berbagi dalam Perjalanan

10 September 2014   20:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:05 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_323174" align="aligncenter" width="576" caption="(Doc.Pribadi) Porter di Rinjani"][/caption]

Sebagai seorang yang sering bepergian atau istilahnya traveler atau adventure atau apalah namanya, sebenarnya kita memiliki peluang dan kesempatan yang besar untuk berbagi dengan sesama. Banyak cara yang bisa dilakukan dan tak perlu ada keraguan karena bentuk kepedulian itu langsung disalurkan kepada saudara-saudara yang memang membutuhkan. Kenapa? Karena sebagai seorang traveler, tentunya kita sering mengunjungi tempat-tempat semisal desa di kaki gunung, desa-desa nelayan, dan masih banyak lagi tempat yang sering  kita kunjungi lainnya.

Dengan segala kerendahan hati dan tanpa bermaksud apa-apa, aku ingin sedikit berbagi pengalaman dan juga tips yang mungkin saja bisa menjadi inspirasi bagi semuanya untuk menunjukkan rasa peduli terhadap sesama. Beberapa hal ‘berbagi’ yang telah aku lakukan dalam melakukan perjalanan selama ini dan bisa dilakukan oleh semua orang:

1.Belanja di warung penduduk

Selama ini tanpa kita sadari, factor logistic selalu menjadi pertimbangan bahkan tak jarang menjadi pertimbangan utama dalam melakukan perjalanan. Beberapa di antara kita bahkan sudah membekali diri dengan keperluan logistic dari daerah asal yang memang mungkin saja bisa didapat dengan mudah di minimarket yang sudah ada di mana-mana. Alangkah baiknya sebelum berangkat ke sebuah tempat tujuan, kita bisa mengecek apakah di tempat itu ada tersedia warung atau pedagang yang menjual beberapa kebutuhan logistic yang kita butuhkan, atau setidaknya bisa didapat di desa terakhir sebelum tujuan kita. Informasi ini bisa didapat dari banyak informasi yang tersedia di internet atau bisa juga dari catper traveler lain yang telah mengunjungi tempat itu.

Keuntungan dari cara ini adalah, selain kita tidak perlu repot dengan banyaknya barang bawaan dari daerah asal, kita juga bisa ‘berbagi’ dengan saudara-saudara kita di desa. Mungkin saja akan ada perbedaan harga yang bagi kita tidak seberapa namun bagi mereka keuntungan itu sangat berarti untuk hidup mereka. Anggap saja keuntungan itu adalah sumbangan buat mereka, selama perbedaan harga itu masih di angka yang wajar. Tidak seperti harga sebuah warung makan di daerah wisata yang akhir-akhir ini ‘heboh ‘ di media social. Kita sebagai traveler bisa menilainya sendiri dengan smart.

2.Berbagi barang layak pakai

Di antara kita pasti ada yang pernah melakukan traveling dengan mobil pribadi entah piknik atau wisata atau adventure dengan melakukan offroad. Apakah pernah terpikir bahwa selama dalam perjalanan kita akan melewati beberapa desa atau mungkin tempat terpencil yang masih dihuni oleh saudara-saudara kita? Nah, jika memang akan melewati desa atau tempat-tempat itu, mungkin bisa sebelum berangkat bisa membuka lemari atau mungkin gudang di rumah jika ada barang yang masih layak pakai yang bisa disumbangkan ke saudara-saudara kita di desa dan belum sempat dijual ke toko online. Barang-barang itu bisa dimasukkan ke dalam mobil jika masih muat dan bisa diserahkan ke siapa saja yang di temui dalam perjalanan. Yang paling gampang adalah pakaian, peralatan ibadah atau perlengkapan sekolah. Jika pakaian, maka sebaiknya di pisahkan antara pakaian pria dan wanita serta juga tingkat umur.

Alangkah bagusnya juga sebelum menyerahkan bingkisan itu, bisa melakukan interaksi percakapan dengan penduduk. Percayalah, penduduk di pedesaan akan dengan senang hati menjawab atau membalas tawaran percakapan kita tentu saja tergantung dengan cara membuka percakapannya. Selama perjalanan khususnya di desa, kita akan menemui banyak sekali masyarakat pedesaan sepanjang jalan dengan profesi yang berbeda. Ada yang sedang mencari kayu bakar, berkebun, atau mungkin berjalan mencari barang bekas di sepanjang jalan. Mereka-mereka inilah yang bisa menjadi target utama pemberian bingkisan kita.

Dari pengalaman selama ini, semuanya sangat berterima kasih bahkan tak jarang ada yang mengajak mampir ke rumah mereka, bahkan ada yang sampai menawarkan penginapan yang gratis tentunya. Jika mobil yang kita bawa cukup besar maka tak ada salahnya jika mengajak orang-orang terdekat untuk menyumbangkan barang layak pakai mereka untuk dibagikan ke saudara-saudara yang ada di pedesaan. Saudara atau teman kantor misalnya, mereka pastinya akan ikut senang untuk berbagi. Hanya saja perlu diingat bahwa dalam memberikan bingkisan atau sumbangan, ada aturan tak tertulis yang harus diikuti bahwa bingkisan yang akan kita bagi atau berikan itu benar-benar masih layak pakai dan akan berguna bagi orang yang menerimanya serta traveler tetap harus mempertimbangkan kenyamanan dalam melakukan perjalanan.

[caption id="attachment_323175" align="aligncenter" width="576" caption="(Doc.Pribadi)Berbagi dengan masyarakat di Kulon Progo"]

1410329333867835175
1410329333867835175
[/caption]

Hal lain yang bisa dilakukan misalnya setelah melakukan pendakian khususnya bagi rekan-rekan yang menggunakan porter. Para porter itu akan sangat senang jika diberikan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi mereka dalam menjalankan profesi mereka sebagai porter. Bisa benda yang kecil hingga yang besar semisal kupluk, masker, scarf, jaket hingga sepatu.  Yang paling penting adalah kerelaan dan keikhlasan anda dalam memberi.

3.Menyumbangkan Tenaga

Berbagi tak harus berbentuk materi atau benda, bisa juga berbentuk tenaga. Mungkin saja saat melakukan perjalanan atau petualangan tak jarang kita jumpai beberapa masyarakat desa sedang melakukan kerja bakti misalnya dalam membangun jembatan, memperbaiki jalan, membangun sarana ibadah, atau kerja bakti lainnya. Jika memang kita tidak terlalu terburu-buru dengan waktu dan jarak, maka tak ada salahnya untuk berhenti sejenak dan ikut membantu mereka. Kita tidak perlu sungkan dan malu, cukup langsung bergabung dengan mereka. Apalagi jika kita berbagi cemilan atau hal apa saja yang bisa dinikmati mereka. Mereka pasti akan senang dan kita bisa berkomunikasi dengan mereka.

Semoga dengan aktivitas ‘berbagi’ itu bisa menjadikan perjalanan atau traveling kita menjadi semakin berarti untuk saudara-saudara sebangsa kita, Indonesia.

[caption id="attachment_323176" align="aligncenter" width="576" caption="(Doc.Pribadi)Desa Nelayan di Kampung Komodo"]

14103294061234154920
14103294061234154920
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun