Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tour de Java #5: Indahnya "Africa van Java" dan Sucinya "Al-Quds"

15 September 2014   19:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:37 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_324111" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) Sunrise di TN Baluran"][/caption]

Perjalanan di hari ke 8 dilanjutkan kembali setelah menginap semalam di Ijen dan masih ditemani Gilang, rekanku di grup Jalan Kaki. Kali ini tujuan kami adalah Taman Nasional Baluran yang ada di perbatasan Banyuwangi dan Situbondo.  Taman Nasional seluas  25.000 Ha ini terkenal juga sebagai Afrika-nya Indonesia karena tempat ini di dominasi oleh savanna yang sangat luas serta di huni oleh berbagai macam spesies flora dan fauna. Khususnya di musim kemarau, kondisi vegetasi dan padang yang berwarna coklat akan sangat mirip dengan apa yang ada di belahan bumi lain di Afrika.

[caption id="attachment_324112" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) TN Baluran Gate"]

14107593081813661820
14107593081813661820
[/caption]

Setelah melewati Kota Banyuwangi, akhirnya kami tiba di sebuah pintu gerbang bertuliskan ‘Selamat Datang Taman Nasional Baluran’. Kami masuk dan memarkir mobil di bawah sebuah baliho yang bertuliskan “Welcome to Baluran, Complete Your Adventure” membuatku semakin bersemangat karena rangkaian Tour De Java ini sudah memasuki hari-hari terakhir yang akan meng “complete”  my adventure. Kami segera masuk ke dalam kantor pengelola dan di sana kami di terima oleh seorang petugas. Selain membeli tiket masuk, kami sekaligus bertanya mengenai kemungkinan kami menginap di dalam kawasan nasional. Harga tiketnya lumayan murah yakni Rp 2500 untuk orang dan Rp 6000 untuk kendaraan  dan kami beruntung mendapatkan sebuah kamar untuk menginap di Pantai Bama dengan harga kamar 150 ribu.

[caption id="attachment_324113" align="aligncenter" width="427" caption="(Doc.Pribadi) TN Baluran"]

14107593442106528712
14107593442106528712
[/caption]

Kami mulai menyusuri jalanan di dalam kawasan yang ditetapkan pemerintah sebagai taman nasional di tahun 1980 setelah sebelumnya berstatus sebagai suaka margasatwa. Kami di sambut dengan banyaknya hewan berupa monyet dan beberapa jenis burung yang berada di tengah jalan dan hanya menyingkir saat kami membunyikan klakson.

[caption id="attachment_324114" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) Rusa di TN Baluran"]

1410759386473229432
1410759386473229432
[/caption]

Kami tiba di Bekol yang merupakan salah satu pos pengamatan di dalam Baluran. Beberapa ekor monyet yang sedang bermain di sekitar home serta beberapa tengkorak kepala kerbau yang terpasang di pohon menyambut kami. Kami berhenti sejenak untuk mengambil beberapa foto lalu melanjutkan perjalanan. Hamparan padang rumput berwarna hijau dengan segerombolan rusa berlatar belakang Gunung Baluran terlihat sangat indah. Dengan mengemudi perlahan, kami menikmati pemandangan di sekeliling kami yang sangat indah.

Akhirnya kami tiba di Pantai Bama. Segera kami menuju homestay yang ada untuk check in. Sebuah kamar luas menghadap ke laut akan menjadi tempat menginap  semalam di sini. Selain kami, ada beberapa rombongan lain yang sedang melakukan workshop photography juga ikut menginap di homestay bersama kami. Kami tak ada agenda khusus selama di sini selain menikmati pemandangan taman nasional dan pantai selat bali yang di sore hari itu di huni oleh ratusan kera abu-abu yang sedang mencari makan di pinggir pantai yang sedang surut.

[caption id="attachment_324115" align="aligncenter" width="640" caption="(Doc.Pribadi) Kera di Pantai Bama, TN Baluran"]

1410759455357180275
1410759455357180275
[/caption]

Pemandangan itu juga di gunakan oleh peserta workshop untuk memotret kehidupan sore di  Pantai di Selat Bali itu. Dari seberang tampak pulau Dewata. Aku dan Gilang memanfaatkan waktu sore itu untuk berjalan-jalan ke taman mangrove yang letaknya tidak jauh dari homestay. Sebuah jembatan yang dibuat khusus untuk menyusuri hutan mangrove kami susuri dan mengambil gambar. Aktifitas itu kami lakukan hingga malam menjelang.

[caption id="attachment_324116" align="aligncenter" width="427" caption="(Doc.Pribadi) Hutan Mangrove di TN Baluran"]

141075950419463766
141075950419463766
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun