[caption id="attachment_327495" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Penyambutan Timnas U 19"][/caption]
Ditegur Polisi Myanmar saat menyambut Timnas U 19 di Yangon International Airport? Kok Bisa? Ikuti Ceritanya langsung dari Yangon, Myanmar.
Saat melaksanakan shalat Idul Adha di Indonesia International School Yangon (IISY) tadi pagi terdengar pengumuman jika Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan melakukan acara penyambutan Timnas U 19 yang digawangi Evan Dimas dan kawan-kawan. Kami segera mengatur rencana untuk bersama-sama ke Yangon International Airport untuk melakukan penyambutan timnas kebanggaan Indonesia saat ini.
[caption id="attachment_327496" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Yangon Arrival Information"]
Pesawat Thai Airways dengan nomor penerbangan TG 305 baru akan landing pukul 06.45 malam, namun pukul 6 sore sudah terlihat banyak masyarakat Indonesia dengan pakaian merah putih yang memadati bandara. Tujuan mereka hanya satu, menyambut timnas U 19 kebanggan bangsa serta memberi semangat bahwa di Myanmar, “They’re Not Alone”.
[caption id="attachment_327497" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Penyambutan Timnas U 19"]
Sekitar 50 orang Indonesia berkumpul mulai dari anak-anak hingga dewasa berkumpul di ruang kedatangan International bandara Yangon. Bukan orang Indonesia kalo tidak heboh jika sudah berkumpul dan hal itu membuat kami di tegur polisi bandara karena bergerombol dan menghalangi jalan keluar. Setelah salah seorang staff kedutaan memberikan penjelasan bahwa ini hanya sebentar dan akan menyambut timnas U 19 yang akan berlaga di AFC, akhirnya polisi itu mengerti dan hanya meminta kami untuk tidak menghalangi jalan.
[caption id="attachment_327498" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Penyambutan Timnas U 19"]
Tak lama berselang, dari dinding kaca terlihat rombongan anak asuh Indra Sjafrie itu mulai terlihat menuruni escalator. Kami lalu berpindah tempat dan menunggu dari balik kaca. Persis di depan kami adalah petugas imigrasi dan terlihat para pemain timnas mengisi dokumen imigrasi. Anak-anak kecil berteriak memanggil nama Evan dan Maldini sambil mengacung-acungkan bendera.
[caption id="attachment_327500" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Timnas U 19 di Yangon Int"]
Setelah proses imigrasi kelar, semua pemain Timnas keluar dengan membawa troly bagasi. Terlihat pula Bapak DR. Ito Sumardi, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar beserta Ibu juga turut menyambut rombongan Timnas U 19 dengan mengenakan seragam merah putih bertuliskan Indonesia.
[caption id="attachment_327501" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Penyambutan Timnas U 19 di Yangon"]
Lagu Garuda di Dadaku yang menggema bersama kibaran merah putih menyambut kedatangan timnas U 19 lengkap dengan spanduk bertuliskan "Selamat Berjuang Garuda Muda". Terlihat Indra Sjafrie, Evan Dimas, Ravi Murdianto dan rombongan lainnya terlihat berjalan keluar setelah menempuh perjalanan panjang dari Jogjakarta, Jakarta dan Bangkok. Menurut Dicky, salah satu pemain yang aku ajak mengobrol, mereka terbang dari Jogjakarta Jam 7 pagi, transit di Jakarta, Bangkok dan baru tiba di Yangon hampir jam 7 malam. Artinya mereka telah melewatkan waktu 12 jam yang pastinya sangat melelahkan. Sambil menunggu bus jemputan yang akan membawa mereka ke hotel, kesempatan itu digunakan oleh para penyambut untuk berfoto bersama. Evan Dimas, Ravi Murdianto dan Makdini adalah orang yang paling diincar khususnya oleh anak-anak dan Ibu-ibu. Hehehe… Selamat datang di Golden Land, Myanmar kawan, semoga perjuanganmu tak sia-sia dan bisa memenangkan semua pertandingan demi kebanggaan bangsa. Garuda di Dada Kita!!
[caption id="attachment_327502" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Bersama Evan Dimas"]
[caption id="attachment_327503" align="aligncenter" width="512" caption="(Doc.Pribadi) Garuda di Dada Kita"]
