[caption id="attachment_328413" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Timnas U-19 vs Uzbekistan"][/caption]
Tribun tempat supporter Indonesia sempat di tegur panitia dan didatangi Polisi Myanmar. Apa pasal? Simak ceritanya langsung dari Yangon, Myanmar.
Hari yang aku dan seluruh penggila bola di Indonesia nanti-natikan akhirnya tiba juga. Pertandingan perdana piala AFC U-19 antara timnas Indonesia melawan Uzbekistan yang akan di gelar di Thuwunna National Stadium akan berlangsung jumat sore. Seperti yang sudah aku ceritakan di beberapa artikel terdahulu bahwa beberapa masyarakat Indonesia yang sedang berada di Yangon dan sekitarnya sudah berencana untuk menyaksikan laga pertama tersebut. Tiket seharga 5000 kyats (setara 60 Ribu Rupiah) sudah di tangan, aku dan Milzon, rekan sesame warga Indonesia  yang kebetulan bekerja di satu gedung yang sama di MICT segera menuju ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Sebelumnya kami akan mampir melaksanakan shalat jumat terlebih dahulu di Masjid  Al-Mush’ab yang terletak di dalam Indonesia International School Yangon (IISY) tempat aku melaksanakan shalat Idul Adha Tempo hari.
[caption id="attachment_328414" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Tiket AFC U-19 Myanmar"]
Selepas shalat jumat, salah seorang pengurus masjid maju ke depan dan meminta agar Jemaah shalat jumat mendoakan kesuksesan adik-adik Timnas yang akan berlaga beberapa jam ke depan agar bisa sukses dan memenangkan pertandingan hari ini dan hari-hari berikutnya.
Selepas shalat jumat, hujan deras mengguyur kota Yangon. Dengan menumpang mobil staf kedubes, kami menuju KBRI yang dijadikan tempat berkumpul. Dari KBRI, kami akan bersama-sama menuju stadion dengan menumpang bus yang telah di siapkan.
Tepat pukul 2 siang, iring-iringan mobil yang terdiri dari 3 bus di tambah beberapa mobil pribadi staff kedutaan mulai meninggalkan KBRI dengan membawa sekitar 120 supporter Indonesia baik yang saat ini bermukim di Yangon maupun yang sengaja datang hanya untuk menyaksikan timnas kesayangannya bertanding untuk memberi dukungan. Terlihat pula beberapa kru TV swasta Indonesia yang turut dalam rombongan.
[caption id="attachment_328416" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Di dalam Bus Menuju Stadion"]
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit membelah kota Yangon, akhirnya kami tiba di depan stadion. Kami sempat menunggu lama sebelum masuk ke halaman parkir stadion karena petugas polisi Myanmar sempat menahan dan tidak mengijinkan bus yang kami tumpangi masuk ke dalam halaman parkir stadion. Setelah beradu argument akhirnya mereka mengijinkan.
[caption id="attachment_328418" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Supporter Timnas di Stadion Yangon"]
Di halaman stadion sudah terlihat beberapa pendukung timnas yang sudah tiba lebih awal. Kami segera menuju Gate 2Â sesuai yang tertera di tiket. Kami baru akan menaiki tangga saat salah seorang supporter mengatakan bahwa di gate 2 tak banyak pendukung timnas dan banyak yang di tribun lewat Gate 6. AKhirnya kami pindah dan langsung masuk ke dalam stadion. Seperti biasa untuk sebuah event intenational, terlebih dahulu kami harus melewati pemeriksaan barang bawaan serta body check.
[caption id="attachment_328422" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Supporter Timnas U 19"]
Teriakan yel-yel serta lagu-lagu penyemangat untuk Timnas tak henti-hentinya berkumandang  diantaranya Garuda di Dadaku, Maju Tak Gentar, Indonesia Pusaka dan masih banyak lagu dan yel-yel lainnya. Beberapa spanduk dan bendera yang dibawa dari Indonesia ikut dibentangkan. Salah satunya adalah sebuah spanduk bertuliskan nama pendukung salah satu klub nasional. Beberapa petugas berpakaian lengkap jas dan dasi dari dalam lapangan datang dan berbicara kepada petugas. Tak lama segerombolan petugas polisi mendatangi tribun dimana supporter Indonesia berada. Sepertinya mereka meminta agar spanduk itu diturunkan. Petugas berjas yang masih berada di dalam lapangan malah jadi bulan-bulanan supporter Indonesia, tapi tetap saja petugas itu tak mengerti karena supporter Indonesia mengejeknya dalam Bahasa Indonesia bahkan dalam bahasa Jawa. Akhirnya polisi pun meninggalkan tribun dengan tangan hampa, spanduk itu tetap bertengger di tempatnya hingga akhir pertandingan.
[caption id="attachment_328426" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Polisi Myanmar dan Supporter Timnas"]
Setelah dikumandangkan lagu kebangsaan Uzbekistan yang di lantunkan di awal, suasana khidmat dan sacral sangat terasa saat lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan lantang oleh pemain dan supporter. Lagu patriotic itu menggema di tengah-tengah lapangan stadion yang cukup membuat bulu roma merinding. Ini pertama kalinya aku menyaksikan pertandingan sepak bola bertaraf Internasional secara langsung di luar Indonesia. Memang beda rasanya.
[caption id="attachment_328428" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Timnas U-19 berdoa bersama"]
Setelah kick off, teriakan dan yel-yel tak henti hentinya di teriakkan oleh pendukung Garuda Muda. Suasana hening saat Gawang Rully Destrian kebobolan pertama kali. Tendangan penalty yang membuahkan gol bagi tim Uzbekistan semakin membuat supporter ‘sedikit’ kecewa dan frustasi. Skor 2-0 bertahan hingga para pemain turun minum.
Selama masa istirahat, supporter mendapat tamu istimewa yakni Emha Ainun Najib yang juga turut menyaksikan pertandingan secara langsung di temani istrinya Novia Kolopaking. Cak Nun, demikian sang kyai kanjeng ini biasa di panggil, memberikan arahan agar supporter tetap bersabar dan tetap memberikan semangat positif kepada pemain timnas agar bisa memberikan yang terbaik.
[caption id="attachment_328431" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Cak Nun ikut menonton langsung"]
Selepas istirahat, pertandingan kembali dilanjutkan. Tembakan Paulo Sitanggang ke gawang tim Uzbek di menit ke 57 Â merubah kedudukan menjadi 2-1 kembali membangkitkan semangat para pemain serta supporter. Teriakan Yel yel dan lagu penyemangat kembali bergema. Supporter kembali berteriak penuh semangat memberikan dukungan kepada team Garuda Muda asuhan Indra Sjafrie itu.
Namun saat sebuah tendangan jarak jauh kembali bersarang di gawang Timnas dan merubah score menajdi 3-1, para supporter mulai kehilangan harapan, apalagi jika melihat di score board waktu yang tersisa beberapa menit lagi. Score itu bertahan hingga pluit panjang sang wasit dibunyikan dan laga perdana ini di menangkan oleh tim Uzbekistan.
[caption id="attachment_328429" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) Skor Akhir"]
Meski demikian , standing applause dan nama Indonesia tetap di teriakkan oleh para supporter sebagai bentuk terima kasih kepada Timnas yang telah berjuang demi mengharumkan nama bangsa namun belum berhasil memberikan hasil seperti yang diharapkan.  Beberapa komentar dan analisa pertandingan terlontar dari para supporter tentang kegagalan timnas memenangkan pertandingan kali ini. Sambil menuju ke bis untuk kembali ke KBRI, meski perasaan sedikit kecewa namun kami tetap bersemangat untuk datang kembali menyaksikan pertandingan yang akan berlangsung hari minggu ini di stadion yang sama dimana timnas akan berhadapan dengan tim Australia. Tetaplah berjuang Garuda Muda, Bangsa Indonesia akan selalu bersamamu… Indonesia!!!!
[caption id="attachment_328430" align="aligncenter" width="512" caption="(Rahmat Hadi) We Love Indonesia and Timnas U-19"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H