Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Thanaka, Bedak Dingin ala Myanmar

21 Oktober 2014   21:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:14 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_330335" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Perempuan Myanmar dengan Thanaka"][/caption]

Ada banyak hal unik yang bisa didapatkan jika seseorang baru saja tiba di Myanmar.Salah satunya adalah Thanaka, kosmetik yang terbuat dari serbuk atau bubuk kayu itu digunakan sebagian besar masyarakat Myanmar pria wanita , anak-anak maupun dewasa.  Jenis kayu yang paling sering digunakan adalah Shwebo Thanaka dan Shinmadaung Thanaka dan sering didapatkan di pasar-pasar tradisional maupun modern di hampir seluruh wilayah negeri seribu pagoda ini, meskipun Thanaka dalam bentuk instant sudah dijual umum di toko-toko kosmetik ataupun apotik.

[caption id="attachment_330336" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Thanaka dan Kyauk Pyin"]

14138745991479638941
14138745991479638941
[/caption]

Potongan kayu atau akar Thanaka dijual untuk selanjutnya di ‘ulek’ di atas sebuah ulekan batu yang di Indonesia mirip cobek namun datar bernama kyauk pyin. Awalnya di atas kyauk pyin diberi sedikit air untuk selanjutnya kayu Thanaka di gosokkan ke permukaan cobek tadi yang akhirnya akan mengeluarkan serbuk atau bubuk bedak yang bisa langsung di gunakan di wajah, lengan ataupun sekujur tubuh. Menggunakan Thanaka akan memberikan efek rasa dingin dan sejuk bagi pemakainya. Ya, persis seperti penggunaan bedak dingin yang saat aku masih kecil sering aku lihat di gunakan oleh orang di kampungku di kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Bahkan saat aku kecil, aku kerapkali menemani nenekku membuat bedak dingin dengan mencampurkan beberapa ramuan tanaman beserta beras dan selanjutnya ditumbuk dan akhir di buat bedak dingin.

[caption id="attachment_330337" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Thanaka dan Kyauk Pyin"]

14138746741624981971
14138746741624981971
[/caption]

[caption id="attachment_330338" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Wanita Myanmar dan Thanaka"]

1413874758200659878
1413874758200659878
[/caption]

Kembali ke soal Thanaka di Myanmar yang masih terus dilestarikan penggunaannya meskipun Thanaka telah ada di negeri ini sejak 2000 tahun yang silam. Bagi masyarakat Myanmar, Thanaka selain sebagai kosmetik, mereka juga menganggap dan memperlakukannya seperti sun block atau suncream yang bisa melindungi kulit mereka dari sengatan sinar matahari. Thanaka juga bisa digunakan sebagai obat khususnya penyakit yang berhubungan dengan kulit semisal jerawat atau gatal-gatal karena alergi.Tidak hanya terbatas saat pemakainya di rumah atau saat sedang santai, namun juga saat melakukan pekerjaan atau aktifitas resmi dan formal semisal ke kantor, sekolah ataupun sedang bepergian.  Jadi jangan heran dan merasa aneh jika suatu saat baru tiba di Airport atau stasiun kereta api di Myanmar dan melihat pria atau wanita berseliweran dengan belepotan bedak dingin di pipi atau tangan mereka. Itu bukan karena mereka lupa menghapusnya, itulah Thanaka.

[caption id="attachment_330340" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Anak Myanmar dan Thanaka"]

14138748422017912953
14138748422017912953
[/caption]

[caption id="attachment_330342" align="aligncenter" width="640" caption="(Rahmat Hadi) Wanita Myanmar dan Thanaka"]

1413874911867250008
1413874911867250008
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun