Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyongsong Fajar di Kota Kuno Bagan, Myanmar

12 Januari 2015   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:17 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayangan sinar mentari pagi pelan-pelan terlihat menyembul dari balik awan. Sebuah cahaya keemasan terlihat memancar dengan sangat indahnya pertanda pagi telah menggantikan tugas sang dewi malam. Sebuah keindahan pagi yang sangat luar biasa, sinar mentari menyinari ribuan pagoda dan menghapuskan embun pagi yang menyelimuti tubuh pagoda dengan sangat cantiknya. Belum habis keindahan pagi saat beberapa benda melayang di udara dan semakin memperindah pagi, balon gas udara. Balon berwarna-warni melayang-layang di atas pagoda dan seakan menari di sela-sela sinar mentari pagi menjadikan suasana dan keindahan pagi itu tak dapat terungkapkan kata.

[caption id="attachment_345952" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by RH) Sunrise Hari Pertama di Bagan"]

1421051361342147411
1421051361342147411
[/caption]

Aku tak lagi merasakan kantuk yang sedari tadi mulai menyerang karena semalam aku hanya tidur beberapa menit selama perjalanan 9 jam dari Yangon. Semua rasa lelah dan kantuk sudah terbayar dengan sebuah keindahan pemandangan pagi yang sangat mempesonaku. Masih banyak cerita yang akan aku hadirkan dalam blog ini, namun harap bersabar... ikuti terus kisah perjalananku di kota kuno bernama Bagan ini…

[caption id="attachment_345953" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by RH)Bagan, Pagoda dan Balon Gas Udara"]

1421051402749393546
1421051402749393546
[/caption]

[caption id="attachment_345954" align="aligncenter" width="427" caption="(Photo by RH) Aturan masuk Pagoda di Bagan"]

1421051464162543842
1421051464162543842
[/caption]

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke Bagan:

1.Januari adalah peak season, pastikan sudah melakukan reservasi baik akomodasi transportasi maupun penginapan. Sepasang turis asal Italia tak melakukan reservasi dan terdampar di resepsionis hotel tempat aku menginap demi mendapatkan kamar kosong. Semuanya fully booked. Saat naik bus, petugas bus akan meminta nomor paspor untuk diregistrasi.

2.Jangan terburu-buru mengiyakan harga transport saat tiba di terminal di Bagan. Harga maksimal adalah 2000 kyats per orang dengan system sharing baik itu mobil Ferry maupun taksi.

3.Siapkan uang USD 20 atau 21,000 kyat untuk pembayaran entrance fee dan pastikan untuk mendapatkan tiketnya. Ada beberapa pagoda yang meminta bukti tiket sebagai tanda masuk.

4.Pastikan membawa baju hangat dan jaket termasuk kupluk, sarung tangan dan kaos kaki tebal. Perjalanan di subuh hari dengan sepeda ataupun e-bike sangat dingin, bahkan hingga saat menunggu sunrise di atas pagoda. Ada turis Eropa yang sampai membawa selimut ke pagoda. Suhu di pagi hari berkisar dari 15 – 20 derajat dan di siang hari berkisar dari 22 – 24 derajat.

5.Lebih baik menggunakan sandal gunung dan tidak menggunakan sepatu. Penggunaan sepatu dan kaos kaki tidak diijinkan saat memasuki pagoda mana pun, juga tak boleh menggunakan celana pendek dan baju tank top. Jadi tidak perlu repot membuka dan memasang sepatu.

6.Lokasi hotel ke tempat sunrise atau sunset view point cukup jauh sekitar 3 – 7 km dari lokasi penginapan, jadi disarankan untuk menyewa sepeda sekitar 1000 kyats/hari, atau menyewa e-bike (sepeda listrik pake baterai) besar sewanya bervariasi. Jika hanya untuk melihat sunrise bisa 2500 kyats, namun untuk penggunaan seharian biayanya sekitar 5000 – 7500 kyats. Pastikan saat pertama menggunakannya baterai dalam kondisi full. Alternatif lainnya adalah menggunakan taksi tanpa argo.

7.Saat menyewa sepeda atau e-bike, pastikan bahwa aturan di Myanmar mengharuskan pengguna jalan berada di sebelah kanan, bukan di kiri seperti di Indonesia. Apalagi di subuh hari, biasanya pengguna mobil cukup laju untuk mengejar sunrise dan kondisi jalanan yang sepi.

8.Bawalah makanan ringan dan minuman di dalam tas ransel atau daypack saat menunggu sunrise atau sunset. Tidak semua pagoda terdapat penjual makanan.

9. Khusus buat kaum muslim, tak ada tanda apa pun di hampir semua restoran yang menginformasikan bahwa mereka menyediakan makanan halal, jadi pandai-pandailah memilih makanan. Membawa mie instan atau roti adalah pilihan terbaik.

10. Jika ada pedagang menawarkan barang dagangan, harap menawar dengan tanpa perasaan. Jangan tawar dari setengah harga, tawar hingga seperempatnya! Sekedar informasi aku membeli sebuah buku tentang Aung San Suu Kyi seharga 5000 kyats dari harga pertama di tawarkan 20,000 kyats!

[caption id="attachment_345956" align="aligncenter" width="640" caption="(Photo by RH)Suasana Pagi di Kota Kuno Bagan"]

14210515041303328183
14210515041303328183
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun