Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bilur-bilur Rindu di Langit Yangon

21 Januari 2015   01:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:42 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14217539241852064901


Wahai Yangon,

Di sini aku berdiri dengan pasrah

Berkaca pada langitmu dan menangis penuh amarah

Menerawang cakrawala senja berbalut merah darah

Membentangkan harapan hingga ke titik ujung khatulistiwa antah berantah

Wahai Yangon,

Sampaikan pada bayu yang berhembus mendayu

Di antara suara serak burung gagakmu

Di sela-sela mega berarak melaju

Ada satu hati yang sedang tersentuh halus aroma rindu

Wahai Yangon,

Ramahlah pada insan merindu sepertiku

Rindu akan kasih berbalut nestapa tanpa haru

Di antara selaksa rasa yang membatu dan merindu

Wahai Yangon,

Terbangkan aku diantara kepak sayap merpatimu

Akan kujemput penyejuk sukmaku

Yang akan kubasuh dengan sejuk air mataku

Kan kudekap dia dalam sayap-sayap kerinduanku

Tak akan, tak akan ku lepaskan dia lagi dari sisi hatiku

Yangon, January 20th 2015, 18.11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun