Sekretaris Perusahaan WSBP Fandy Dewanto menjelaskan, Waskita Beton Precast tengah berupaya untuk menyelesaikan restrukturisasi utang dengan seluruh kreditur.
Sampai Semester 1-2021, WSBP memiliki total liabilitas Rp 9,19 triliun dengan rincian liabilitas jangka pendek Rp 7,16 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,04 triliun.
Selain itu, Fandy melanjutkan, Waskita Beton Precast juga masih mengejar target pencapaian pendapatan usaha di kuartal akhir tahun 2021. Sebelumnya, diberitakan bahwa anak usaha PT Waskita Karya ini membidik kontrak sebesar Rp 7,88 triliun pada tahun ini
Untuk meningkatkan kinerja di akhir tahun 2021, Waskita Beton juga memiliki sejumlah strategi. "Kami berupaya mencapai target pendapatan usaha melalui perolehan nilai kontrak baru, refocusing sumber daya untuk produksi, dan penguatan likuiditas untuk modal kerja dengan akselerasi penagihan dari pelanggan," pungkasnya.
Berdasarkan laporan keuangan semester 1-2021, WSBP membukukan pendapatan sebesar Rp 410,86 miliar atau turun 62,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,1 triliun.
Di saat yang sama, WSBP membukukan rugi bersih sebesar Rp 177,01 miliar. Padahal, periode yang sama tahun lalu WSBP masih membukukan laba bersih sebesar Rp 5,17 miliar. Tentunya bukan berita yang begitu baik bagi investor walaupun secara jangka panjang masih ada harapan meraup laba dengan kerja keras dan kerja cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H