Pada bulan Februari 2021 ini, menjelang libur Imlek  kami sekeluarga berkesempatan pergi liburan ke Kabupaten Kapuas Hulu dengan ibu kota Putussibau yang terletak paling jauh dari Kota Pontianak, Ibu Kota Kalimantan Barat yang dijuluki puncaknya Kapuas, hulunya sungai terpanjang di Indonesia berada yakni sungai Kapuas yang memiliki panjang 1.145 km melintasi beberapa Kabupaten/ Kota di Kalimantan Barat diantaranya Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu yang jadi hulunya Sungai Kapuas
Tujuan kami berangkat adalah untuk bersilaturahmi dengan beberapa keluarga jauh yang pernah tinggal di Pontianak, kebetulan Ibuku dan anak-anakku punya hubungan emosional yang cukup dekat dengan keluarga di Putussibau, bahkan saat pandemic corona yang memaksa perubahan proses belajar sekolah dari tatap muka menjadi daring atau secara online di hampir seluruh kota di Indonesia, termasuk Kota tempat tinggalku di Kota Pontianak.
Ketika mendapat info dari saudara bahwa di Putusibau sekolah telah buka dan melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka saya tertarik untuk mencoba memindahkan sekolah ketiga  anak anakku yang masing masing berumur 6 tahun, 7 tahun dan 9 tahun untuk sekolah di Putusibau, karena menurutku kualitas sekolah di kabupaten cukup baik, dan aku juga pernah merasakan sekolah dasar di kota terpencil yang kualitas gurunya militan dalam mendidik anak dan yang jelas tinggal di kabupaten godaannya lebih kecil daripada di kota kota besar yang penuh hedoisme dan konsumerisme.
Kami berangkat dari kota Pontianak pada tanggal 9 Februari 2021 jam 10 pagi dengan menggunakan mobil sejuta umat Toyota Avanza yang sudah terbukti kehandalan dan keiritannya melintasi beberapa kabupaten di Indonesia, untuk perjalanan kami melewati rute yang cukup jauh sekitar 645 km perjalanan darat, sebenarnya ada rute yang lebih dekat melewati Kota Tayan Jalan Trans Kalimantan yang jika di hitung dari Pontianak Tayan melewati Putusibau maka akan menempuh jarak 612 km atau  sekitar 12 jam.
Tetapi karena kami akan singgah beberapa Kabupaten dalam rangka mengantar Ibuku juga melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Persatuan Pensiun Telkom (P2TEL) mengunjungi beberapa pensiunan dan menyerahkan beberapa paket maka rute yang kami tempuh adalah Kota Pontianak, Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, Kabupten Sintang dan rute terakhir ke Kabupaten Kapuas Hulu.
Dari Pontianak persinggahan kami pertama adalah di Senakin berjarak  126 km dari dari rumah tempat start berangkat untuk menyerahkan paket pensiunan setelah itu singgah di pahauman ke rumah family yang memiliki perkebunan durian dan kelapa sawit  untuk makan siang, menumpang mandi dan sholat, setelah beristrahat sekitar 1 jam, kami melanjutkan perjalanan ke Putussibau dari Ngabang sekitar jam 2 siang waktu Indonesia bagian barat.Â
Menjelang sore sekitar pukul setengah 5 sore kami sampai di Kabupaten Sanggau untuk menyerahkan paket ke 2 rumah pensiunan Telkom di Kabupaten Sanggau , kebetulan Istriku pernah bertugas di Pegadaian Sanggau hampir 2 tahun sebelum menikah dan ikut denganku tinggal di Pontianak, sehingga bagi istriku singgah ke Sanggau adalah perjalanan nostalgia saat dia masih bertugas di Sanggau. Di Sanggau kami berhenti sejenak sholat magrib di masjid dan melanjutkan perjalanan sampai ke Kabupaten Sekadau istrirahat sebentar  sampai Isya di Kantor Telkom Sekadau.
Dari Sekadau kami melanjutkan perjalanan ke Putussibau ketika hari sudah menunjukkkan pukul 19.30 malam, dan memasuki Kabupaten Sintang menjelang jam 22.00. karena Istriku merasa agak lelah menempuh perjalanan jauh dan kondisi supir yang juga perlu istrirahat setelah menyetir jauh dari jam 10 pagi kami memutuskan untuk berhenti menginap di Sintang di Hotel Kapuas Raya arah jalan menuju Putusibau. Dari Sintang ke Putusibau masih memerlukan waktu 5 jam perjalanan, sehingga beristrirahat di hotel  adalah pilihan rasional.
Jam setengah 5 pagi menjelang subuh  kami terbangun saat lampu di hotel Kapuas raya Sintang mati dan air di kamar hotel macet, sehingga rencana untuk mandi dan sarapan di hotel dibatalkan, selesai subuh jam setengah 6 pagi kami bergegas check out dan bergegas ke Kantor Telkom Sintang untuk menumpang mandi selepasnya sarapan bubur ayam di Pasar Sintang sambil menikmati keindahan Kota Sintang yang merupakan Kabupaten maju dan ramai di daerah timur Kalimantan Barat.
Di Sintang kami sempat berwisata ke Bukit Kelam hingga hari menunjukkan jam 08.00 pagi untuk meneruskan perjalanan ke Putussibau yang masih berjarak 5 jam lebih perjalanan, melewati, tepuai, hulu gurung hingga menjelang setengah 3 sore tiba di rumah family di jalan lintas Selatan daerah Kedamin, Putussibau setelah melewati puluhan jembatan besi dan kayu belian dengan bobot maksimal 10 ton.
Dirumahnya kami disambut dengan jamuan makan berbagai ikan sungai yang segar dengan ukuran jumbo dari yang dimasak asam pedas, sampai pepes ikan dengan aneka sambal.
Di Putussibau kami dijamu dan diajak berwisata ke daerah Tanjung Lhasa untuk menikmati pesona alam, gurihnya durian tembaga yang manis pahit dan daging tebal dan melihat aneka anggrek hutan serta bermacam satwa liar , berenang di Pulau Ubi dan berendam didaerah mendalam, Kapuas Hulu memang memiliki potensi alam dari hutan seperti durian, anggrek, madu alam sampai air terjun, ikan arwarna dan tambang emas juga ada disini.
Setelah lima hari berlibur ke Puttusibau, Sabtu Pagi kami pulang kembali ke Kota Pontianak melewati  Kota Tayan, berangkat dari rumah di Kedamin Putussibau jam 8 pagi dan tiba dengan selamat di Pontianak jam 3 pagi esoknya atau 15 jam perjalanan yang indah, setelah sempat beristrirahat makan dan Sholat di Semitau, Nangau Suhaid dan Sintang.
Perjalanan panjang 15 jam ke Putussibau tidak terasa lelah karena indahnya pemandangan dan ramahnya sambutan handai taulan, Kota Putussibau kota yang indah, tenang dan ramah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H