Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kisah Pemilu dan Penonton "Avengers: Endgame" di Indonesia

1 Mei 2019   13:02 Diperbarui: 2 Mei 2019   10:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: cbnc indonesia

Pemilihan Umum serentak pertama tanggal 17 April 2019 di Indonesia telah dilaksanakan tinggal hasil perhitungan final yang memutuskan siapa saja Presiden, Wakil Presiden , Anggota DPD dan DPR terpilih oleh rakyat berdasarkan suara terbanyak yang ditunggu banyak pihak.

Soal ditunggu dan dinanti banyak pihak ada film yang jadi perbincangan dan jadi pilihan jutaan penonton di dunia yakni film Fiksi Superhero Avengers: Endgame yang mulai tayang di layar bioskop Indonesia sejak 26 April 2019 atau 9 hari setelah pemilihan umum serentak. Saya sendiri berkesempatan menontonya pada 30 April jam 10 malam di Studio XXI di Pontianak tidak jauh dari hotel tempat saya menginap saat itu.

Mulanya pilihan nonton jam 22.00 adalah jam yang saya pikir kurang di penuhi penonton karena filmnya sendiri mendominasi 4 layar studio dari 6 studio yang ada di Pontianak, dan sudah diputar sejak tanggal 26 April 2019 atau sudah 4 hari tayang. Dan ternyata saya kecele saat pesan tiket kursi sudah hampir penuh tinggal menyisakan kurang dari 5 kursi dari 180 kursi yang ada di studio penontonnya memang membludak sesuai dengan perbincangan di social media dan berita online serta bertebarannya review film ini oleh para pecinta film yang disebut-sebut pemungkas cerita Avengers dari serial Marvel Cinematic Universe yang mengagumkan.

Dan menariknya penonton yang menonton film ini benar-benar khusyu dan khidmad menontonnya seolah dibawa ke alam skenario sutradara tentang alur film yang lambat,dramatis,lucu, gaya fiksi ilmiah dan menegangkan sangat jarang saya lihat penonton yang keluar masuk untuk ke toilet, atau memainkan gadget dan hpnya saat film ini diputar seakan mata tak berhenti berkedip dan mulut terkunci rapat serta pinggang tersandar di kursi yang empuk.

Di Indonesia sejak 4 hari tayang mengutip dari tribunnews.com film ini telah menghasilkan pendapatan sebesar 71, milyar  rupiah dan diperkirakan pendapatan nya diseluruh dunia bisa mencapai 300 juta dollar atau sekitar Rp 4,2 triliun ($ 1 setara Rp 14.000) dalam tiga hari awal penayangan.

Yang jelas hasil pengamatan saya dari penonton bioskop yang datang menonton film Avengers : Endgame didominasi remaja dan orangtua yang masih tergolong usia millineal sekitar 15 s/d 40 tahun. Dan diusia inilah mayoritas pemilih yang terdaftar dalam Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif di Indonesia tahun 2019.

Menurut beberapa sumber survei dari detik.com jumlah pemilih milineal di Pemilu 2019 ini mencakup 40 persen, atau jadi penentu kemenangan figur politik terpilih. Terkait dengan film Avengers ke 4 ini memang juga bisa dihubungkan dengan masalah politik, karena film ini berbicara tentang masa depan manusia setelah dimusnahkannya separuh populasi manusia  oleh tokoh Antagonisnya Thanos yang mengumpulkan 6 batu sakti yang bisa membuat dia tak terkalahkan di bumi dan bisa menentukan nasib manusia demi alasan menjaga keseimbagan populasi manusia.

Film ini menjadi kelanjutan Avengers : Infinity War yang penuh aksi laga futuristic dan drama melankolis. Bedanya film ini berjalan agak lambat karena panjangnya durasi yang 181 menit atau 3 jam lebih 1 menit. Film ini mengisahkan bagaimana sisi kemanusian para superhero anggota Avengers ditampilkan dalam hubungan mereka dengan cinta, tanggung jawab, keluarga dan persaudaraan. Dan jadi agak sangat fiksi ilmiah karena film ini bercerita tentang ruang dan waktu. 

Bila difilm sebelumnya dikisahkan para Avengers dikalahkan Thanos maka pada Avengers : Endgame ini para jagoan Avengers berusaha membalikkan keadaan dengan kembali ke masa lalu untuk merubah masa depan. Jadi para Avengers yang telah kalah, mati dan keluarganya hilang bisa dibalik kembali dengan merubah masa lalu. Kaitannya dengan pemilu bisakan merubah hasil pemilu dengan kembali ke masa lalu dengan penciptaan mesin waktu mungkin tokoh politik akan merubah partai atau calon pasangan wakil presidennya agar kemenangannya optimal. Dan bisakah anggota KPPS Pemilu dan petugas keamanan yang meninggal usai pemilu dicegah dengan merubah sistem pemilu serentaknya.

Yang jelas Avengers: Endgame telah jadi pilihan mayoritas penonton bioskop Indonesia untuk datang membeli tiket mahal dan menghabiskan waktunya demi 3 jam film fiksi ilmiah. Hasilnya benar-benar endgame atau final permainan dimana klimaksnya Yang Baik akan selalu menang, Yang jahat akan kalah dan persatuan dan persaudaraan diatas segalanya.

Dan bagaimanakah dengan pemilu kita semoga hasilnya bisa memuaskan semua pihak , karena yang benar-benar berjuang dan berusaha layak untuk menang. Karena hasil tidak akan mengkhianati proses.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun