Mohon tunggu...
RAHMAT GUNAWIJAYA
RAHMAT GUNAWIJAYA Mohon Tunggu... Administrasi - PENULIS Sejarah

Penulis sejarah yang pernah kerja di perbankan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersilaturahmi ke 50 Rumah dalam 6 Hari

15 Juni 2018   00:30 Diperbarui: 15 Juni 2018   04:20 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi

Lebaran  adalah hari yang fitri dan suci dimana tua muda besar kecil senior dan junior saling membuka pintu maaf atas kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tiap tiap pintu rumah membuka dirinya untuk menyambut dan menjamu tamu-tamu yang datang.

Di Indonesia tradisi menerima tamu di hari lebaran sering disebut tradisi Open House. Sejatinya tradisi open house  bukan hanya milik pejabat atau pembesar tetapi juga milik rakyat jelata karena semuanya saling mengunjungi untuk bersilaturahmi  saling maaf memaafkan.

Lebaran yang saya di jalani  di Pontianak, Kalimantan Barat adalah hari-hari yang lumayan melelahkan sekaligus senang, karena harus berkunjung ke banyak rumah semasa hari libur lebaran, kebetulan saya hanya dua bersaudara dan keluarga ayah sebagian besar di Pulau Jawa begitu juga keluarga Ibu yang berlebaran di beda Kota.

Tetapi untuk keluarga istri benar-benar keluarga besar, istri saya anak kedua dari tiga bersaudara, sedangkan ayah mertua memiliki 13 saudara dengan 10 saudara ayah mertua berlebaran di kota yang sama, sedangkan ibu mertua terdiri dari 11 bersaudara  dengan 6 saudara Ibu mertua yang lebaran di kota yang sama. Jika ditambah dengan sepupu --sepupu saya, sepupu istri, tetangga, teman kerja , kenalan dekat bisa dibayangkan berapa banyak rumah yang harus dikunjungi.

Di Pontianak ada tradisi berbalas kunjungan dari rumah ke rumah terutama untuk yang usia nya sepantar atau setara dan yang pasti ada kewajiban tak tertulis untuk mengunjungi keluarga yang lebih tua, apalagi jika mereka sudah berkunjung kerumah orang tua dan mertua kita, maka sebijak mungkin kita balas bersilaturahmi  ke rumah mereka.

Tentu ada klausul pengecualian yaitu jika kita atau anggota keluarga di rumah tidak dalam kondisi baik atau kurang sehat, cuaca tidak mendukung, yang dituju sedang diluar kota maka kita tidak wajib mengunjungi rumah mereka.

Tetapi diusahakan kalau sehat wal alfiat kita sempatkan bersilaturahmi ke rumah mereka sebentar karena juga kegiatan ini hanya berlangsung rutin setahun sekali, memang melelahkan tetapi memang begitulah tradisi di Pontianak , Kalimantan Barat. Tetapi tetap yang diutamakan mengunjugi rumah yang lebih tua.

Selain itu juga harus diingat saat berlebaran  ke banyak rumah untuk memperhatikan pola makan dan kesehatan karena kita akan dijamu bermacam macam makanan dan minuman dirumah-rumah tersebut mulai dari tradisi kue lapis yang manis ,kue kue kering berbahan mentega seperti nastar dan putri salju, kacang-kacangan, emping melinjo, kue semprong, manisan, asinan dan sebagainya. Dan untuk minuman yang pasti air kaleng sejenis cola,sprite,cincau, tahu sampai sirup lidah buaya dan es kopyor.

Tentunya kita harus berhati-hati mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut saat keliling lebaran karena ada tradisi banyak penyakit timbul setelah lebaran yang disebabkan pola makan seperti asam urat, diabetes, radang sendi sampai diare.

 Sehingga saat bertandang rumah kerumah saya ambil aman dengan banyak minum air putih daripada minum kaleng campur sirup dan sebagainya. Selain itu rumah yang dikunjungi lumayan banyak jika saya hitung hampir mencapai 50 rumah selama 6 hari libur lebaran rumah yang harus saya kunjungi atau rata-rata 1 hari berjalan ke 8 rumah, mulai dari keluarga ibu ayah, keluarga istri, tetangga sampai teman dekat dan rekan kerja. 

Untunglah rekan kerja istri sebagian besar pendatang dari luar Kalimantan sehingga banyak yang mudik pada lebaran ini. Untuk rekan kantor juga tidak semua karena kami punya tradisi open house setelah masuk kerja berkunjung kerumah dan halal bihalal setelah masuk kerja setelah libur lebaran, lumayan melelahkan bukan.

sumber : dokumen pribadi
sumber : dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun