Tidak seperti lazimnya meriam yang menggunakan bambu, Meriam Karbit Pontianak menggunakan batang kayu yang besar dengan diameter 60-70 cm dan panjang 5-7 meter, biasanya berbahan kayu Ulin, Mabang, Batang Kelapa, Meranti dan bahkan kayu Kempas.
Untuk sumber dana biasanya beberapa kelompok pemuda menggalang dana dari sumbangan sukarela warga di beberapa RT disamping bantuan dana dari anggota DPRD, Walikota Pontianak dan beberapa pengusaha di Kota Pontianak.
Pemerintah kota Pontianak bahkan mengadakan Festival Meriam Karbit sebagai agenda tahunan dan jadi agenda pariwisata di tepian sungai, pada tahun 2018 ini terdapat 295 Batang meriam karbit yang akan dimainkan oleh 49 kelompok yang tersebar disepanjang Sungai Kapuas," Puncak festival meriam karbit ini akan dilangsungkan selama dua hari mulai tanggal 15-16 Juni 2018.
 Jadi bisa dibayangkan kalo kita tidur di bangunkan meriam, maka rumah akan bergetar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H