Dalam hal ini perlunya kajian ekonomi akan rute-trayek yang telah ada, perlu dipertimbangkan untuk membuka trayek --trayek baru yang diperkirakan menyerap jumlah penumpang misalnya trayek --trayek yang melewati perumahan, pasar, sekolah, kampus, rumah sakit dan Bandara.Â
Penulis berasumsi jika ada rute oplet jalan Gajahmada-ImamBonjol- Bandara Supadio, Â atau rute Kota Baru - Sungai Raya Dalam --Universitas Tanjungpura , Siantan --Mega Mall, Jeruju --Alun Kapuas, Gajahmada-Tanjung Raya-Masjid Jami-Perumnas 3. Tentu akan banyak menyerap banyak jumlah penumpang dengan rute yang tidak terlalu panjang akan tetapi diperkirakan banyak menarik penumpang dari golongan pendatang, pekerja dan pelajar.
Selain itu dari kenyamanan armada terbaru bisa dipertimbangkan,penggunaan mobil LCGC (Low Car green Carr) terbaru  dengan harga terjangkau yang bisa memuat minimal 8 penumpang sekali jalan dengan emisi gas yang ramah lingkungan, atau juga memodifikasi pick up yang diberi kursi model patroli polisi dengan klakson om telolet.
Konsumen tentu akan mempertimbangkan kendaraan umum jika rutenya layak,mudah dijangkau,kondisi kendaraan yang nyaman bersih tidak panas, dan kehujanan serta aman. Untuk ini pemerintah dan pengusaha transportasi harus berkolaborasi duduk semeja guna mewujudkan tranportasi umum yang baik dan modern, dan mudah dijangkau semua lapisan masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H