Kota Pontianak ibukota Provinsi Kalimantan Barat memiliki sekitar 333 mesjid (sumber: sistem informasi masjid Kementerian Agama /simaskemenag.goid/2018)  yang tersebar di berbagai kelurahan di Kota Pontianak.  Sebagai tempat ibadah  bagi masyarakat umum tentunya bangunan masjid didesain dengan aman ,nyaman dan indah serta ramah lingkungan agar umat tenang dan betah beribadah didalamnya.
Di Pontianak ada 2 mesjid besar yang sering dikunjungi tamu dari luar kota Pontianak, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara , yaitu Mesjid Jami Sultan Syarif Abdurahman yang terletak di Jalan Tanjung Raya I Kelurahan DalamBugis Kecamatan Pontianak Timur dan Mesjid Mujahidin di Jalan Jenderal Ahmad Yani Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan.
1. Mesjid Jami Sultan Syarif Abdurahman
Merupakan salah satu masjid tertua di Kalimantan Barat didirikan pada tahun 1778 Masehi atau hampir berusia  240 tahun pada 2018 ini didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Al Kadrie Sultan Pertama Kesultan Kadriyah Pontianak yang juga pendiri Kota Pontianak.Â
Mesjid Sultan Syarif Abdurrahman memiliki arsitektur yang unik dimana didalamnya terdapat 6 tiang besar yang terbuat dari kayu belian. Mesjid dengan daya tampung sekitar 1500 jamah ini pada bagian depan menghadap Sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia. Kontruksi masjid ini 90 persen menggunakan kayu belian asli hutan Kalimantan, masjid ini dari pusat Kota Pontianak dapat ditempuh melalui jalur air menyebrangi sungai Kapuas atau melalui jalur darat dengan menyebrangi jembatan Kapuas dan jembatan landak.
Mesjid yang berdiri megah dengan bangunan dua lantai dikelilingi halaman parkir yang luas di Jalan Jendral Ahmad Yani dikomplek masjid ini berada lembaga pendidikan yang dikelola Yayasan Mujahin yang terdiri dari Taman Kanak kanak, SD, SMP sampai SMA. Selain itu terdapat stasiun radio Mujahidin FM dan TV Mujahidin sebagai media sarana dakwah di Kota Pontianak.Â
Mesjid ini pertama kali didirikan tahun 1978 oleh Yayasan Mujahidin yang pengurusnya terdiri dari pejabat-pejabat Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak dan Kementerian Agama serta Perkumpulan Pengusaha Muslim yang konsern dengan perkembangan dakwah di Kalimantan Barat.
Mesjid ini jadi pusat kegiatan besar umat islam seperti tablig akbar, pesantren ramadhan dan pelatihan Musabaqah Tilawatil Qur'an karena lokasinya yang strategis luas dan besar.Pada tahun 2011 mesjid ini direnovasi total dengan merobohkan bangunan utama masjid untuk dibangun dengan arsitektur yang lebih besar dan modern.Â
Renovasi masjid ini selesai pada tahun 2015 atau hampir 4 tahun pembangunan dengan dana puluhan  milyar yang diperoleh dari bantuan APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kota Pontianak serta sumbangan donator umat muslim di Kalimantan Barat. Bangunan masjid ini dibuat bertingkat dua  dengan  luas 60 meter x 60 meter diatas lahan seluas 4 hektar. Mesjid baru setelah renovasi diresmikan oleh Presiden RI Ketujuh Joko Widodo  pada 20 Januari 2015.