Nama Dahlan adalah salah satu nama yang cukup popular di pemberitaan media baik cetak, radio, televisi, sampai media berita online, karena salah satu pemilik nama ini adalah Dahlan Iskan adalah petinggi Jawa Pos Grup salah satu perusahaan besar yang memiliki jaringan perusahaan media di daerah maupun nasional.
Soal sosok Dahlan Iskan juga cukup kontroversial karena dikenal sebagai pengusaha dengan latar belakang wartawan yang punya banyak prestasi jurnalistik, tulisannya banyak mendapat penghargaan di bidang jurnalistik selain itu Bos wartawan yang dikenal sederhana dan tegas ini juga pernah diangkat menjadi menteri BUMN oleh Presiden SBY setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur PLN dan juga dikenal punya banyak inovasi sebut saja jaminan nihil pemadaman listrik dan percepatan pasang sambungan baru dengan biaya murah ,serta penggunaan voucher listrik untuk meminimalkan tunggakan pelanggan saat di PLN.
Saat diangkat menjadi Menteri BUMN ia juga kerap berita karena sering pergi kunjungan kerja tanpa protokoler resmi, pergi rapat ke istana presiden dengan ojek, membersihkan toilet di bandara saat kunjungan kerja, sampai membuka portal tol saat macet yang jadi headline news di beberapa media. Ia juga pernah ngebut hingga menyebabkan kecelakaan saat uji coba mobil listrik merk TUXUCI yang rongsokannya masih tersimpan di museum angkut malang.
Dahlan Iskan juga pernah tersangkut kasus hukum dan diperiksa aparat karena kasus pengadaan barang sewaktu menjabat direktur PLN yang kebenarannya masih simpang siur status hukumnya.
Dan di tahun 2018 ini ada Dahlan lain yang menjadi Headline news di beberapa media karena tindakannya, namanya Arteria Dahlan yang merupakan politisi muda PDIP yang berlatar belakang pengacara. Ucapannya yang menyatakan Kementerian Agama Bangsat, saat rapat kerja dengan Jaksa Agung Prasetyo mengenai masalah banyaknya penipuan yang merugikan Jemaah ratusan milyar rupiah yang dilakukan oleh beberapa oknum pemilik travel haji dan umroh dianggap terlalu pedas dan tidak beretika. Bahkan Menteri Agama menuntut Arteria Dahlan memohon maaf secara resmi kepada Kementerian Agama yang disambut juga komentar protes dan kritik balik dari beberapa jajaran pegawai di Kementerian Agama kepada Arteria Dahlan dan PDIP di social media seperti facebook dan twiter yang dianggap juga tidak lebih baik dan juga punya dosa dipemerintahan.
Layakkah kata bangsat diucapkan di forum rapat resmi oleh anggota DPR, tentu seharusnya tidak walaupun anggota DPR punya hak dan kewajiban untuk mengawasi dan melalukan kritik terhadap pemerintah tetapi seharusnya kata --kata kasar dihindari karena akan membuat orang sakit hati dan menambah masalah yang justru tidak menyelesaikan persoalaan yang lebih krusial.
Apakah aparat pemerintah di Kementerian Agama suci, tentu tidak semuanya, pasti ada yang baik ada juga yang nakal, semuanya sama sebagai manusia adalah tempat dosa dan salah tetapi tidak semua orang boleh menghina orang lain karena belum tentu yang menghina lebih baik daripada yang dihina.
Hendaknya kritik dilakukan dengan cara-cara yang tidak menimbulkan sakit hati tapi memberikan solusi agar orang jadi lebih baik. Karena emosi tak menyelesaikan masalah.
Arteria Dahlan, ST., SH. Yang lahir di Jakarta, 7 Juli 1975 Â adalah seorang pengacara dan politisi Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada 23 Maret 2015 Arteria dilantik sebagai anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VI menggantikan Djarot Syaiful Hidayat yang ditunjuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Sebagai politisi muda yang lama tinggal di Jakarta hendaknya Arteria Dahlan instropeksi jangan sampai ucapannya menjadi boomerang bagi partainya, walaupun mungkin ada banyak masyarakat yang kecewa oleh kinerja Kementerian Agama terutama di bidang penyelenggaraan haji dan umrah tapi tentunya kritik harus membangun dan berdampak positif untuk kebaikan tidak menimbulkan kontroversi sehingga harus dilakukan dengan cara --cara yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H