Mohon tunggu...
Rahmat fauzi
Rahmat fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Merupakan seorang mahasiswa dan freelancer

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Pendidikan Biologi dan seorang Freelancer sebagai seorang jurnalis, notulen, dan penjemputan ZIS di lembaga sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Sadar Bencana Melalui Arsitektur Permukiman Baduy

24 Juli 2018   12:47 Diperbarui: 24 Juli 2018   13:28 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Masyarakat Baduy memiliki aturan tersendiri dalam memanfaatkan bambu, baik untuk keperluan pembuatan rumah maupun yang lainnya. Disamping penggunaan bambu yang berdampak pada penerangan ruangan rumah yang sedikit. Sebab tidak adanya jendela dan bukaan dinding yang sangat sedikit. Namun aktivitas kehidupan keseharian masyarakat yang sebagian besar dilakukan di ruang luar dapat dimengerti kalau pencahayaan dalam ruang tidak mendapatkan perhatian khusus bagi masyarakat Baduy.

Konstruksi atap rumah adat menggunakan atap sulah nyanda. Atap pelana dibuat dengan kemiringan atap yang cukup tinggi sehingga air hujan dapat mengalir dengan cepat meninggalkan bentang atap. Penggunaan ilalang sebagai penutup atap selain ringan, banyak tersedia di alam dan mudah dalam pemasangannya. 

Manfaat lain pemasangan ilalang kondisi rumah menjadi sejuk. Kondisi demikian menjadikan sirkulasi udara natural seperti layaknya hidup beralaskan bumi beratap langit. Struktur bangunan berupa panggung dengan lantai cukup tinggi dari tanah. Jarak antara lantai dengan tanah seringkali dimanfaatkan sebagai tempat tinggal hewan ternak seperti ayam dan menjauhi dari kondisi lembab serta binatang dan serangga masuk kedalam rumah.

Tidak adanya material penyambung seperti penggunaan paku karena masyarakat terbiasa menggunakan rotan sebagai perekat antar komponen kayu pada rumah adat Baduy. Konsep mitigasi bencana yang dilakukan masyarakat Baduy secara keseluruhan dengan memilih material yang mudah didapatkan dari alam, pemilihan lokasi untuk tempat tinggal masyarakat Baduy, penggunaan tumpukan batu untuk pembuatan jalan, pondasi rumah maupun penahan bagi rumah yang berada pada kelerengan yang landai. 

Hal tersebut didapatkan oleh masyarakat Baduy mengingat pentingnya menjaga alam dari kerusakan yang sering terjadi, sebagai budaya sadar bencana dan meminimalisir bencana alam.

Sumber:

Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana Pada Masyarakat Baduy

Menengok Arsitektur Permukiman Masyarakat Badui : Arsitektur Berkelanjutan dari Halaman Sendiri

Rumah Berkonsep Aturan Adat Khas Suku Baduy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun