Variasi Kegiatan Pembelajaran di Rumah. Kreativitas guru amat sangat dibutuhkan pada saat ini. Perlu dipahami bahwa keadaan setiap siswa berbeda.Ā
Tugas kecakapan hidup tak harus sama persis untuk setiap kelas -- atau bahkan setiap siswa. Kain perca untuk membuat masker mungkin mudah diperoleh bagi kebanyakan siswa, tapi tidak demikian halnya bagi sebagian siswa lain, misalnya.
Memadupadankan antara pembelajaran yang bermakna dengan disparitas keadaan siswa menjadi tantangan tersendiri bagi guru saat ini. Maka penting bagi guru agar tidak membebani siswa dengan tuntutan untuk mencapai seluruh tujuan pembelajaran.
Keterlibatan dan Umpan Balik dari Guru. Sebuah survei yang dikelola oleh dosen dan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Padjajdaran menunjukkan bahwa 70,59% siswa merasa lebih lelah saat harus belajar dari rumah.Ā
Hanya 17,65 siswa menyukai belajar dari rumah, sedangkan 11,76 siswa merasa tak ada beda antara sekolah dan belajar dari rumah.Ā
Banyaknya tugas dan PR ditengarai menjadi salah satu penyebab stres pada siswa ketika harus belajar dari rumah. Maka alih-alih memberi nilai atau skor secara kuantitatif, umpan balik guru secara kualitatif diharapkan mampu membuat pembelajaran dari rumah lebih bermakna.
Setelah berjalan sekian lama, bagaimana refleksi pembelajaran jarak jauh selama ini? Barangkali lebih bermanfaat ketika guru dapat bersikap fleksibel agar siswa dapat tetap belajar sesuatu yang relevan dengan keadaan sehari-hari saat ini.Ā
Jika ini bisa tercapai, maka proses belajar dari rumah tersebut bisa dikatakan telah benar-benar memberikan makna dan membangun karakter siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H