Saat kondisi darurat COVID-19, kemasan muatan pembelajaran BDR mestinya tak sekadar mengembangkan pengetahuan, namun juga sarat penguatan literasi dan karakter.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam edarannya terkait Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19 juga memberi imbauan agar pembelajaran daring/jarak jauh dijalankan untuk memberi pengalaman belajar yang bermakna, tanpa beban menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan.Ā
Selain itu, pembelajaran bisa difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi COVID-19.
Praktik baik
Guna menciptakan proses pembelajaran di rumah yang bisa mengasah literasi, karakter, dan juga empati siswa di tengah wabah COVID-19 saat ini, guru harus kreatif dan inovatif.Ā
Memang tak mudah menghadirkan model pembelajaran yang bisa mengasah banyak aspek dalam diri siswa sekaligus. Terlebih, pembelajaran dilakukan secara online.
Fleksibilitas diperlukan dalam menghadapi perubahan pembelajaran. Kegiatan belajar siswa saat ini telah bergeser dari ruang kelas menjadi ruang tak berbatas.Ā
Berbagai perubahan pun terjadi, sehingga guru dan siswa harus mampu menyesuaikan diri. Termasuk pula, apa dan bagaimana pembelajaran jarak jauh terjadi?
Kecakapan Hidup, Bekal Life Skill yang Penting. Sesuai Surat Edaran Mendikbud no. 4 tahun 2020, dianjurkan bahwa fokus pembelajaran di rumah mengarah pada pendidikan kecakapan hidup.Ā
Surat Edaran tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-2019) tersebut menjadi landasan yang cukup jelas tentang materi pengajaran.
Life skill atau pembelajaran kecakapan hidup dapat dikerjakan sesuai dengan tingkat usia. Alih-alih tugas dan PR, siswa dapat belajar lebih banyak tentang pandemi Covid-19. Membuat masker kain sendiri, misalnya, bisa menjadi salah satu kegiatan pembelajaran kecakapan hidup yang bermakna selama siswa belajar dari rumah.