Kedua tipe tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung bagaimana selera humor penerima/pendengarnya. Orang yang di tipe 1 mungkin tidak menganggap lucu orang dengan humor tipe 2, begitupun sebaliknya. Namun kedua tipe itu tetap tidak akan lucu bagi orang yang depresi dan banyak masalah. Kedua tipe tersebut bisa digabungkan dan bisa ada pada diri sesorang yang memiliki kecerdasan lebih. Karena memang ada korelasi antara kecerdasan dengan humor berdasarkan penelitian1
Penulis sendiri mungkin termasuk pada tipe kedua, meski bukan ahli. Dahulu, penulis memiliki beberapa keinginan untuk diwujdkan. Dua diantaranya harus penulis urungkan. Ya karena ga kepengen ngelanjutin aja dan ada beberapa alasan pribadi tentunya.
2. Kepengen jadi komika/stand up comedi-an. Dulu pas SMP, awal-awal ngeliat stand up comedy di Kompas TV, dan tertarik. Terus iseng-iseng nulis materi komedi sampai satu buku tulis merk KiKy. Tapi bukunya udah hilang. Pernah di follback salah satu content creator centang biru dengan genre komedi, setelah iseng-iseng DM, ternyata beliau adalah Manajemen Creative SUCI dan SUCA (SCTV dan Indosiar) dulu dan sekarang. Terus dia bilang kalau penulis mau ikutan, beliau yang turun tangan untuk menilai saat audisi, hehe.
Akhirnya kemampuan menyanyi dialihkan ke ngaji aja kayaknya yah (MasyaAllah syekalii) terus untuk kemampuan menulis tersebut penulis alihkan kepada pembuatan Essai dan buat tulisan random di HP. Paling sering itu daily diary, random thought/unpopular opinion, new insight, ngebreakdown karakter-prestasi-skill orang serta bagaimana sesuatu di alam semesta itu terjadi, ide baru yang sering ga dilakukan, dan karangan tulisan tentang suatu topik. Dan sedikit kemampuan humornya dipake untuk kerjaan, konten dll. Biar kelebihan yang dikasih Allah itu ga jadi sia-sia dan lebih bermanfaat.
Bagi orang muslim, maka kita akan dapati suri tauladan kita juga pernah bercanda semasa hidupnya2. Namun candaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu bersih dari segala macam kemashlahatan. Maka bagi kita yang mau bercanda, maka jangan sampai melewati batas, seperti berlebih-lebihan, menyakiti hati orang lain, menghina kekurangan fisik dan menjadikan agama sebagai objek serta bahan komedi3
Intinya ada kepuasan pribadi saat ngeliat seseorang atau kumpulan khalayak itu ketawa bahagia karena kita. Memang humor yang kita berikan tidak dapat mencairkan uang atau es batu, namun dapat mencairkan suasana. Apalagi banyak orang yang nyari pasangan yang punya selera humor, tapi ganteng/cantik, hiiyaa,,
Kata orang-orang, kita harus memiliki sesuatu baru kita bisa membagikan sesuatu tersebut. Orang memiliki harta berlebih, bisa bersedekah. Orang yang punya jabatan kekuasaan, bisa menyelesaikan masalah dan membangun keadilan. Orang yang punya ilmu, bisa mengajarkannya. Dan orang yang bahagia, bisa berbagi kebahagiannya. Tapi fakta pahitnya adalah, orang yang berbagi tawa dan bahagia, dibalik itu belum tentu bahagia dan belum tentu ada yang menghiburnya :(
Mungkin next penulis akan buat tulisan mengenai "gimana cara ngebuat jokes bagi pemula untuk berbagai macam kondisi disertai contohnya" kalau ada yang request/minat.Â
Beberapa testimoni orang ke penulis:
- Ngelucu teruusss...
- Ngga nyangka, dulu kami mikirnya kalem, cool, dan berwibawa, rupanya aslinya bobrok gini
- jarang ngomong, tapi sekalinya ngomong beuhh, ngenak..
- Ngerii..
 dan beberapa komentar di konten yang dibumbuhi sedikit humor