Mohon tunggu...
Rahmad Arbadilah Damanik
Rahmad Arbadilah Damanik Mohon Tunggu... Aktor - Penulis Lepas

Communication Student - Riau University

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Benarkah Orang Dalam adalah "Koentji" Kemudahan Segala Urusan?

24 Februari 2022   09:17 Diperbarui: 24 Februari 2022   09:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada yang mengatakan bahwa kunci kesuksesan adalah dengan berdoa, berusaha, dan "orang dalam". Giring Nidji juga pernah berkata, "orang dalam adalah koentdji, untuk kita melanjutkan dunia." Terus ada istilah "The Power of Orang Dalam". Jadi memang sejauh ini benar adanya, orang dalam dapat mempermudah kita dalam segala urusan.

Contoh ketika kita sedang melamar pekerjaan di satu perusahaan, dan disitu ada dua pelamar. Orang tersebut adalah anda dan orang lain. Sedangkan calon karyawan yang akan dibutuhkan bekerja disitu hanya satu orang. Kemudian setelah tahap interview, kita diberitahu bahwa orang lain tersebut punya orang dalam di perusahaan tersebut. Anda pastinya cemas, meski kita udah punya skill yang kita anggap hebat dan patut dibanggakan, convert file Word ke PDF misalnya. 

Namun kecemasan itu hilang ketika anda melihat dia interview menggunakan sandal jepit, dan anda menggunakan sepatu, sepatu jogging. Terus setelah hasil pengumuman keluar, ternyata dia diterima, sedangkan anda tidak. Anda sedih dan mencoba mengevaluasi kurangnya dimana sambil memutar playlist Iwan Fals - Sarjana Muda. Dan ternyata eh tirnyiti perusahaan tersebut adalah benar punya bapaknya. Dan anda tambah sedih part 2 next video yah. Tapi kok harus pakai buka loker dan pakai prosedur segala ya kalau memang udah pasti di acc. Anaknya pasti pas nyusun skripsi semangat tuh, karena setelah ini dia ga mikirin kerja. Langsung sat set sat set. 

Itu hanya satu contoh, ada banyak urusan lainnya yang menjadi mudah ketika memiliki orang dalam. Dan itu salah satu privilege yang membuat kita berbeda dari yang lainnya. Dalam hal merekrut pekerjaan, perusahaan besar sampai bidang politik masih memberlakukan hal seperti ini. Orang dalam bisa saja dari keluarga, teman, atau kenalan lainnya. Dalam kelancaran urusan administrasi pun demikian, mengurus KTP misalnya. Orang dalam memang melakukan itu karena adanya kepercayaan dan kekeluargaan. 

Orang dalam pastinya sudah kenal dengan kita dan merasa kita cocok untuk dibantunya. Daripada nyari orang lain, lebih baik yang udah dikenal. Apalagi kita pernah membantu dia. Untuk yang orang dalamnya karena adanya ikatan kekeluargaan, ini kadang agak gimana dan kadang terlalu memaksa. Tapi itu hak dia sih. Misalnya sepupunya yang lulusan sarjana bidang tari, direkrut diperusahaan pertambangan. Tapi bisa aja sih kalau jadi OB atau cuci piring, sekaligus buatin kukubimanya kuli tambang.

Atau kita bisa saja jadi orang dalam suatu saat nanti. Mungkin kita suatu saat seperti itu, ketika teman kita tiba-tiba menelpon mau masuk ke kantormu, maka acc kan lah. Karena diluar dia sedang kehujanan, jadi anda yang didalam tolong bukain pintu kantor anda woii. M

aksudnya memang ketika kita jadi orang dalam, pasti kita akan membantu saudara atau orang yang kita kenal. Namun untuk kita yang tidak memiliki orang dalam, jangan khawatir. Terus percaya diri, asah kemampuan diri, dan berani mencoba.  Tidak harus memiliki orang dalam untuk mencapai suatu tujuan. Dan ga semua orang dalam menguntungkan bagi kita. Buktinya ketika anda kebelet BAB dan ada "orang, dalam" kamar mandi yang tak kunjung keluar. Sedangkan bayi mungil kuning anda sudah keluar. 

 

RAD (24/02/22)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun