Mohon tunggu...
Rahmad Arbadilah Damanik
Rahmad Arbadilah Damanik Mohon Tunggu... Aktor - Penulis Lepas

Communication Student - Riau University

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Makna "Dipuji Tidak Terbang, Dikritik Tidak Tumbang"

22 Januari 2022   13:56 Diperbarui: 22 Januari 2022   14:11 1971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena tentu kita merasa bahwa ini sudah yang terbaik versi kita. Sehingga apabila di kritik, kita jangan merasa bahwa ini kan sudah bagus, dan tidak ada kekurangan. 

Pahami dan pertimbangkan kritik dari orang lain. Itu cukup membantu kita untuk menjadi lebih baik. Seringkali kita menjadi orang yang menerima dan memberikan pujian palsu. Misalnya "oh sudah bagus banget kok!" padahal kita tahu ada beberapa kekurangan yang tidak berani kita utarakan karena takut menyinggung hati atau selalu berusaha membuat senang hati teman kita. Padahal bisa juga pujian disandingkan dengan kritik. 

Misalnya "karya kamu sudah bagus, tapi bagian sini masih kurang rapih nih.." giituu. Jadi kritik tidak terkesan menjatuhkan, namun disertai solusi. Itu mungkin sebaik-baik kritik.

Untuk itu, terima dan berikanlah pujian/kritik dengan bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun