Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Pengabdian dan Cita-Cita dari Ibu Saya: Umur 45 Tahun Memutuskan Menjadi Guru

25 Mei 2023   18:03 Diperbarui: 25 Mei 2023   18:05 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu saya memang bukan seorang guru penggerak dan statusnya tak lebih dari seorang guru honorer tapi menurut saya kisah dan semangat beliau untuk menggapai cita-cita yang mulia ini bisa dijadikan inspirasi Semarak Merdeka Belajar. 

Memang ibu saya bukan ahli dalam Kurikulum Merdeka tapi melalui pengabdiannya yang tulus itu makna dari Merdeka Belajar bisa tersampaikan

Menurutnya konsep Merdeka Belajar adalah kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan dirinya. Mengajar anak murid pada Merdeka Belajar juga harus membutuhkan kesabaran dan fleksibel sesuai situasi dan kondisi siswa. 

"Nggak boleh terlalu keras tapi juga nggak boleh terlalu lembek juga", begitu kata ibu saya ketika ditanya cara mengajarnya.

Pengabdian ibu saya membuat saya teringat salah satu fatwa ajaran Tamansiswa yakni Berhamba Kepada Anak. Berhamba kepada anak menurut Ki Hadjar Dewantara adalah suatu pengabdian yang bebas dari ikatan dan suci dalam pikiran. Berhamba pada anak juga bukan berarti kita menjadi pesuruh anak tapi dedikasi kita agar anak menjadi pribadi teladan dan terpuji.

Dari Berhamba Kepada Anak inilah saya rasa ibu saya mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian. Berhamba pada anak sejatinya adalah berhamba pada diri sendiri.

Menghamba pada anak merupakan dedikasi yang membawa kebahagiaan bagi para pengajar seperti ibu saya. Sumber: Dokumen Pribadi
Menghamba pada anak merupakan dedikasi yang membawa kebahagiaan bagi para pengajar seperti ibu saya. Sumber: Dokumen Pribadi

Pesan ibu saya kepada setiap orang yang sedang berjuang untuk cita-citanya adalah untuk jangan berputus asa, terus berdoa, dan yakinlah cita-citamu akan tercapai. "Nikmati setiap prosesnya" kata ibu saya ketika ditanya soal susahnya ini dan itu.

Itulah inspirasi dari ibu saya yang umur 45 tahun memutuskan menjadi seorang tenaga pendidik. Beliau adalah sosok wanita tangguh, enerjik, penyabar, dan juga sangat inspiratif. Saya beruntung beliau adalah ibu saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun