saya mulai optimis bahwa dengan adanya latto-latto bisa mengatasi sedikit ketergantungan para bocil epep terhadap gadget mereka. Latto-latto sebenarnya dapat melatih kelincahan motorik dan sensorik dilihat dari ketepatan tangan dan mata saat mengadu dua bola pendulum itu.Â
Melihat para bocil bermain latto-latto bersama teman-temannya sudah menjadi tanda bahwa ketergantungan gadget dan dampak isolasi sosialnya dapat dikalahkan di dunia yang serba digital saat ini.
Dari segi materi mungkin kita lihat bahwa latto-latto tidak semahal smartphone atau bahkan iphone yang seharga ginjal bapak-ibu para bocil epep ini.Â
Kebutuhan untuk listrik guna mengisi ulang gadget mereka juga mulai berkurang. Terlebih juga para orang tua harus berterima kasih kepada latto-latto karena keperluan anak untuk topup diamond dapat dikurangi.Â
Latto-latto bisa dikatakan menyelamatkan bukan hanya anak-anak dari Internet Gaming Disorder tapi juga dompet para bapak diluar sana.
Jadi kita para orang yang dewasa harus merelakan sedikit ketidaknyamanan di telinga kita guna melihat tumbuh kembang para anak-anak dari Internet Gaming Disorder.Â
Ternyata melihat sisi baik adanya latto-latto yang merusak tidur akhir pekan saya tidak terlalu mengganggu ketimbang generasi kita yang selanjutnya yang terkena dampak buruk gadget. Saya putuskan ambil earphone, nyalakan lagu, lalu tarik selimut, dan lanjut tidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H