Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bebas dari Jeratan Warna

2 Oktober 2022   14:54 Diperbarui: 2 Oktober 2022   15:01 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Disana ada yang masih membawa warna
Dalam kulit dan mereka katakan sempurna
Hitam, putih, kuning, merah atau cokelat
Gembok pembatas mereka sudah berkarat

Setiap orang terkurung dalam stigma
Dilihat dari suku, ras dan agama
Mereka paksakan pemikiran lama
Tak hiraukan manusia itu sama

Semua manusia berbeda kata mereka
Namun pasti punya hak sama dengan mereka
Belenggu diskriminasi adalah neraka
Kepada perubahan kita sulit menerka

Mereka yang cemas karena berjanggut
Takut nyawa malah terenggut
Mereka yang tidak membawa buku hijau takut
Karena gelapnya kulit mereka kalut

Sangat ingin mereka dianggap atas
Walau hasil dari memeras
Ciptakan orang dalam kelas
Biar mereka yang terkurung tak membalas

Kita idamkan dunia yang damai
Dengan segala batas telah terurai
Setiap insan bebas dalam kehidupan yang permai
Kuharap jeratan ini cepat selesai

***
(Rahmad Alam, 30 September 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun