Walaupun begitu, Picasso tidak langsung mengidap skizofernia tapi hanya memiliki kebiasaan yang psikotis, hal ini sama dengan Ulysses karya Joyce.Â
Karya yang berasal dari neurotis dan psikotis memliki perbedaan. Karya neurotis memiliki nuansa emosi yang satu dan jelas sedangkan psikotis memiliki nuansa yang bertabrakan dan saling bertentangan.
Dan buat kesimpulan saya dari buku ini adalah bahwa Jung dengan baik menjelaskan berbagai fenomena yang dianggap dunia modern sebagai kejanggalan, jauh dari bukti empiris, dan mendekati gila sebagai sebuah keunikan spirit individu dan patut dihargai.
Kedokteran astrologi Paracelsus yang dikatakan takhayul, teori psikoanalisis Freud yang vulgar dan minim bukti empiris, I Ching yang diterjemahkan Richard Wilhem yang diduga peramal, Ulyess karya James Joyce yang monoton dan gelap, serta lukisan dari Pablo Picasso yang ditandai bukti skizoid jadi bukti atas keunikan spirit dari individu manusia yang beragam.
Kelebihan dari buku ini adalah Jung menjelaskan secara terperinci karya-karya dari orang yang dianggap tidak benar itu sebagai keunikan spirit.
Dengan bahasa yang mendalam dan pembahasan yang teliti buku ini bagus untuk para pembaca yang ingin mengetahui hubungan antara kesenian dan psikologi khususnya spirit manusia.
Kekurangan dari buku ini mungkin adalah bahasa Jung yang kerapkali menggunakan bahasa yang dalam dan puitis.
Selain itu ada juga sumber-sumber yang harus dipahami terlebih dahulu seperti konsep ketidaksadaran dari Jung. Bagi anda yang asing dengan psikologi khususnya teori-teori dari Jung mungkin harus berkenalan dahulu sebelum membaca buku ini. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H