Spirit dengan ambivalensi juga dapat kita lihat melalui lambang Yin dan Yang dalam diagram I Ching, hal ini dapat dimaknai bahwa jiwa memiliki sisi baik dan buruk.
Psikologi Sastra dan Ulysses Karya James Joyce
Seni memang tidak bisa disamakan dengan pengetahuan karena sifatnya yang lebih unik dan luas. Namun psikologi dapat menghubungkan antara seni sastra karena setiap perilaku punya motivasi psikologisnya.Â
Dalam karya seni tulis ini dapat kita ketahui bahwa setiap kata yang dituliskan merupakan sebuah sublimasi dari alam bawah sadar.
 Walaupun para sastrawan berkata bahwa karyanya merupakan hasil riset di dunia luar namun dorongan dalam diri mereka juga turut andil mewarnai karya-karya mereka.
Ulysses karya James Joyce (1882-1941) bisa menjadi salah satu contoh bagaimana pendekatan psikologi ada pada sastra. Dalam karya Joyce ini kita dapat melihat bagaimana setiap kalimat yang memenuhi ekspektasi pembaca dipatahkan. Ketiadaan keindahan dan juga fantasi yang menarik membuat Ulysses menjadi monoton oleh beberapa orang.
Namun hal yang positif dari gelap dan nihilnya keindahan ada pada penggambaran realita terhadap dunia modern yang suram.
Kemungkinan karya ini dimaknai sebagai tanda skizofernia namun bagi orang-orang yang telah dijadikan dunia modern penuh dengan kebencian akan membaca buku ini tanpa bosan dan kantuk.
Pablo Picasso dan Lukisan-Lukisannya
Lukisan-lukisan Pablo Picasso (1881-1973) memiliki berbagai makna psikologis yang mendalam dan dilihat dari arah dan sumbernya, lukisan Picasso bergerak keluar dari objek-objek empiris dan datang dari balik ketidaksadaran.
 Sumbernya yang dalam dari diri Picasso ini membuat karyanya memberikan nuansa tersendiri dimana banyak tabrakan emosi yang dapat dilihat sebagai tanda skizofernia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!