Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analisis Surah Al-Kahfi oleh Carl Gustav Jung

23 Agustus 2022   17:03 Diperbarui: 23 Agustus 2022   17:06 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pexels.com

Nabi Musa sebagai ego yang berpikir logis akhirnya tidak bisa menjawab bagaimana ketidaksadaran spiritual yakni Nabi Khidir mengetahui semua yang ada dan melambangkan sifat Maha Tahu Tuhan. 

Dalam mistisme islam, Nabi Khidir memang dianggap sebagai guru kebijaksanaan yang rahasia dan menurut Jung Nabi Khidir ada di Arketipe kelahiran kembali sebagai teman dan penasihat.


 Zulkarnain  yang Memenjarakan Yakjuj dan Makjuj

Kisah terakhir yang dianalisis oleh Jung dalam Surah Al-Kahfi dimana diceritakan Zulkarnain sang peguasa yang shalih berjalan ke arah matahari terbenam dan menemukan suatu kaum yang tidak beragama. 

Setelah membuat mereka beriman Zulkarnain melanjutkan perjalanan ke sebuah tempat diantara dua gunung.

Kaum yang ada di sana lalu meminta Zulkarnain dan pasukannya untuk membangun dinding yang memisahkan mereka dengan kaum yang kejam yakni Yakjuj dan Makjuj. 

Zulkarnain lalu membangun dinding itu dengan lelehan besi agar kokoh dan Yakjuj dan Makjuj tidak akan bisa menaikinya sampai hari kiamat tiba atas Kehendak Allah SWT.

Simbolisasi dari Jung mengenai kisah Zulkarnain banyak mengenai transformasi atau kelahiran kembali seperti Zulkarnain yang berjalan ke arah matahari terbenam diartikan sebagai perjalanan pembaruan atau kelahiran kembali. 

Sedangkan mengapa kisah Nabi Musa diganti tiba-tiba oleh cerita Zulkarnain secara psikologis agar tidak terjadi individuasi terhadap ego-kesadaran yang menyebabkan keangkuhan diri dan gila.

Tempat yang dilindungi oleh dinding diantara dua gunung itu adalah penempatan diri dimana harus dilindungi dari kekuatan dengki, perselisihan iri hati, dan individuasi dari kekuatan kolektif ketidaksadaran. 

Runtuhnya dinding tersebut oleh kiamat merupakan tanda kesadaran kembali ke ketidaksadaran penuh yang berarti kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun