Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analisis Surah Al-Kahfi oleh Carl Gustav Jung

23 Agustus 2022   17:03 Diperbarui: 23 Agustus 2022   17:06 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pexels.com

Goa ini menurut analisis Jung merupakan simbolisasi tempat terdalam bagi kita untuk diperbarui dan terlahir kembali. Sedangkan tidur sendiri merupakan simbol dari masuknya kita dalam alam ketidaksadaran dan interaksinya yang dapat merubah kepribadian. 

Sedangkan waktu yang berlalu sangat panjang merupakan tanda keabadian spiritual dimana individu yang bertransformasi ini memiliki umur panjang.

Carl Gustav Jung (1875-1961). Sumber: aghatanadira.blogspot.com
Carl Gustav Jung (1875-1961). Sumber: aghatanadira.blogspot.com


Jung memang sering memakai simbolisasi dari berbagai kebudayaan dan kepercayaan untuk menjelaskan konsep Arketipe-nya. 

Dalam kaitannya tentang transformasi atau kelahiran kembali ini kita dapat temukan gambarannya secara jelas dari analisisnya mengenai surah Al-Kahfi.


Perjalanan Nabi Musa A.S dan Nabi Khidir A.S.

Selanjutnya Jung menjelaskan analisisnya mengenai kisah perjalanan Nabi Musa dan pembantunya guna menemui Nabi Khidir untuk belajar dengannya. 

Kisah dimulai saat pembantu Nabi Musa yaitu Yusya bin Nun tak sengaja melepaskan ikan yang ditangkapnya untuk bekal diperjalanan ke sebuah tempat pertemuan dua laut. 

Dan saat Nabi Musa menayakan ikan tersebut pembantunya lupa mengingatkannya dan Nabi Musa ingat bahwa tempat itulah yang dia cari.
Lalu saat tiba di tempat pertemuan dua laut itu mereka bertemu dengan Nabi Khidir dan akhirnya Nabi Musa menyampaikan maksudnya untuk berguru dengannya. 

Nabi Khidir berkata bahwa Nabi Musa tidak akan tahan bersamanya. Namun Nabi Musa menyanggupinya dan tidak akan protes apapun perbuatan Nabi Khidir.
Dalam perjalanan mereka, Nabi Khidir meminjam perahu dari nelayan miskin untuk mereka naiki dan di tengah laut Nabi Khidir melubangi perahu tersebut dan saat sampai di daratan kapal itu tenggelam. 

Nabi Musa protes akan hal itu tapi Nabi Khidir telah mengingatkannya dari awal agar jangan protes jika dia ingin mengikutinya. Akhirnya Nabi Musa minta maaf dan melanjutkan perjalanan dengan Nabi Khidir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun