Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku: Gagasan tentang Manusia Karya Erich Fromm

14 Agustus 2022   18:33 Diperbarui: 14 Agustus 2022   18:35 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Banyak yang mengira bahwa konsep Marx tidak relevan dimana Marx muda dalam buku Economic and Philosophical Manuscript-nya berlawanan dengan Marx tua dalam buku Capital-nya, padahal hal tersebut tidak benar dimana kenyataannya tidak ada perubahaan dalam gagasan manusia menurut Marx pada dua karyanya yang terpaut waktu itu.


Marx sebenarnya merupakan seorang humanis yang membawakan pendapatnya dengan pendekatan materialisme. Dan sebagai seorang humanis maka dalam kehidupannya dia adalah seorang yang hangat dan ramah, tidak seperti yang dikatakan oleh media barat yang menuduh dirinya seorang yang dingin dan penyendiri.


Manuskrip Ekonomi dan Filsafat


Pada bagian kedua buku ini kita akan mengulas salah satu karya Marx yakni Economic and Philosophical Manuscript yang telah diterjemahkan dan terdiri dari tiga manuskrip.

 Dalam karyanya ini, Marx menganalisa relasi ekonomi-politik dengan pandangan filsafatnya akan hubungannya dengan beberapa aspek seperti moral, hukum, negara, dan kehidupan sipil.


Manuskrip pertama membahas tentang kerja yang teralienasi dimana orang yang teralienasi kerjanya merasa asing dengan kerja itu dan baru mendapatkan "hidup"-nya ketika pulang dan berlibur di saat akhir pekan. 

Hal tersebut terjadi karena perhambaannya akan objek atau upah yang akhirnya mengurangi eksistensinya kepada alam. Alienasi pekerja ini secara sederhana dirumuskan seperti ini: semakin banyak yang diproduksi oleh pekerja, semakin sedikit ia mengonsumsi; semakin bernilai barang yang dihasilkan pekerja maka semakin tidak bernilai ia; semakin halus produk yang dihasilkan pekerja maka semakin kasar dan melaratlah ia.


Kerja yang teralienasi menjadi sebuah kerja yang bukannya mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya, namun malah menghambat dan juga mengurangi nilai dirinya.

 Karena itu pula relasinya dengan alam jadi hilang dan dia merasa alam yang jadi relasi karena kerja berubah menjadi musuhnya. Esensi eksistensinya menjadi kepemilikian pribadi para kapitalis yang memperkejakan mereka.


Dan pada manuskrip kedua kita dijelaskan bagaimana relasi kepemilikan pribadi yang ada pada kapitalis memperkerjakan para pekerja dan mengubah mereka menjadai modal hidup atau komoditas yang dapat diperkerjakan. 

Kepemilikan ini berawal dari konflik pemilik tanah dan kapitalis yang akhirnya membuat pekerja terekslusi dari kerjanya dan juga dari si kapitalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun