Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kolektor Tanda Tangan Imam hingga Perang Sarung, Kenangan yang Sulit Dilupakan Saat Ramadan

17 Maret 2022   20:11 Diperbarui: 17 Maret 2022   20:19 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Sarung

Mungkin salah satu momen epik yang dulu saya tunggu-tunggu dengan teman-teman saat puasa adalah ini. Ya perang sarung adalah kenangan paling keren bagi anak laki-laki saat bulan Ramadan, memang terkesan sedikit anarkis tapi aslinya kami melakukan hal ini hanya kepada teman-teman sepergaulan kami saja kok.

Saling sabet dengan menggulung sarung dan berkejar-kejaran jadi momen paling memicu adrenalin kala bulan Ramadan. 

Setiap anak laki-laki yang punya jiwa petarung pasti memiliki strategi tersendiri dalam menggulung sarung dan mengikatnya agar jadi senjata mematikan. Namun semua akan kalah dengan yang berani menggulung sajadah masjid tanpa diketahui marbot.

Namun ada beberapa jenis sarung yang sangat sayang dibawa unutk berperang sarung. Sarung Al-Hazmi contohnya, sarung khas Kudus Jawa Tengah ini amat sayang jika digulung dan dipecut ke punggung teman kita yang kurapan. 

Hal ini karena motif batiknya yang elok dan bahannya yang halus serta lembut sepertinya sangat membuat berat hati siapapun pemiliknya untuk dibuat main perang sarung.

Setelah beranjak dewasa ini sangat sulit memang untuk bermain perang sarung karena teman-teman sebaya saya yang sudah memiliki urusan masing-masing. 

Hanya bocil anak tetangga yang dapat meramaikan suasana. Namun jika saya ikut membuat ini menjadi sebuah penganiayaan anak dibawah umur.

Waktu memang tidak bisa diulang namun bisa dikenang. Begitulah berbagai hal yang saya rindukan saat bulan Ramadan datang kala saya masih polos dan belum mengerti pahitnya dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun