Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kolektor Tanda Tangan Imam hingga Perang Sarung, Kenangan yang Sulit Dilupakan Saat Ramadan

17 Maret 2022   20:11 Diperbarui: 17 Maret 2022   20:19 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

 Kadang karena kita malas menunggu sholat Tarawih yang rakaatnya banyak, apalagi imamnya tidak bisa diajak kompromi hingga sering baca surat panjang sehingga kerap kali kita main petasan dan memalsukan tanda tangannya hehehe.

Setelah saya bertambah dewasa akhirnya saya tahu bahwa bukan kolom yang terisi penuh tanda tangan yang dinilai bagus namun nilai kejujuran yang tertanam kala bulan Ramanadan-lah yang dinilai.

Tanda tangan ini memang tidak pernah dicek oleh guru kita namun pasti para malaikat yang akan mengecek dan akhirnya Allah SWT nanti yang membalas dengan menurunkan kualitas diri kita saat dewasa nantinya. 

Karena pasti perbuatan kita saat kecil akan terbawa sampai dewasa dan tidak ada yang suka orang yang sering berbohong.

Puasa Tengah Hari dan Sembunyi-Sembunyi Batalkan Puasa

Belajar puasa tidak harus langsung berpuasa satu hari penuh, ada beberapa anak termasuk saya dahulu yang sedikit demi sedikit belajar puasa hingga genap satu hari. Puasa bedug atau puasa setengah hari kadang menjadi solusi bagi anak-anak yang ingin belajar puasa. 

Puasa setengah hari ini dilakukan seperti puasa pada umumnya hanya saja saat tengah hari atau bedug, anak diperbolehkan makan siang mengganjal perut.

Kadang ada beberapa teman saya dahulu yang pintar sudah berpuasa penuh satu hari tapi juga ada yang masih malas dan kadang juga sembunyi-sembunyi makan atau minum seperti saya waktu kecil. 

Yah memang kala itu saya tidak terlalu peduli bahwa puasa membutuhkan banyak energi dan saya hanya ingin bermain dengan lari kesana-sini bersama teman-teman.

Walhasil saya kehausan walaupun saya tahu sedang berpuasa, lalu saya mendekatkan diri ke kulkas sembari mendinginkan badan. Segelas air saya pikir tidak membatalkan puasa saat itu toh saya juga masih belajar hehehe.

Namun jika kalian tertangkap basah minum atau makan kala puasa, maka cara satu-satunya adalah berpura-puralah kalian lupa itu bulan Ramadan, anggap sudah lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun