Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sarah dan Suara di Balik Gemericik Air

14 Maret 2022   07:56 Diperbarui: 14 Maret 2022   07:57 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 


"Sarah harus merelakan mereka ya sayang", kata Paman Hariri yang telah menampakan raut muka sedih.


"Aku masih bingung Paman, untuk apa ini semua?",tanya Sarah kepada pamanya.


"Sarah bagaimana kondisi keluargamu?", kata Dokter Sisilia kepadanya dan pertanyaan inilah yang ingin ditanyakan sedari tadi.


"Mereka baik-baik saja kok, tadi pagi Kak Bima baru pulang sehabis nongkrong bareng teman-temannya. Terus Papah baru aja berangkat kerja dan terus Mamah lagi di dapur sedang masak", jawab Sarah dengan tegas dan masih bingung dengan pertanyaan itu.


Mendengarkan jawaban dari Sarah membuat Paman Hariri bersedih dan lalu saling menatap dengan Dokter Sisilia yang dibalas dengan isyarat anggukan pelan. Paman Hariri lalu menatap Sarah dan berkata dengan berlinang air mata.


"Semoga kamu cepat sembuh, Sarah".

*****

Rahmad Alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun