Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pelajar Harusnya Juga Profesional Layaknya Pekerjaan Lainnya

8 Maret 2022   16:13 Diperbarui: 8 Maret 2022   16:16 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Saya ingat pagi itu mengikuti kelas statistika yang diajar oleh seorang dosen yang bisa dibilang agak killer. 

Dan sialnya pagi itu teman-teman saya yang mengikuti kelas masih sedikit (mungkin karena efek dari kuliah daring ini membuat para mahasiswa banyak berleha-leha), karena hal itu mungkin membuat emosi Bu Dosen saya ini memuncak dan merasa perlu menegur mereka yang terlambat ini.

Mungkin karena kuliah saat itu masih daring membuat banyak mahasiswa bersantai-santai.

Akhirnya setelah itu muncul banyak teman-teman saya yang terlambat ini yang disambut hangat oleh teguran yang bisa dibilang agak "nyelekit".

Contohnya ketika teman saya yang seorang mahasiswi beralasan terlambat karena demam lalu sang Bu dosen menjawab dengan ketus "kalau demam ya tidak usah ikut kuliah!".

Jawaban yang mungkin terdengar tidak memperdulikan usaha teman saya yang tetap mengikuti kuliah daring, tetapi juga beralasan logis karena mungkin saat kita mengikuti kuliah dalam keadaan sakit maka konsentrasi kita agak terganggu dan tidak fokus pada materi yang diajarkan.

Lalu berdatangan pula teman-teman saya yang terlambat dan memberikan alasan klasik, yakni "kesiangan" atau "tadi malam habis bergadang", sebagaimana biasanya alasan mahasiswa. 

Dan akhirnya datang satu teman saya yang tidak merespon saat ditanya oleh dosen saya itu.

Kelakuannya yang tidak memberikan respon suara atau chat dalam panggilan video membuat dosen kami ini murka tak terkira. 

Dia harus menghubungi dosen saya itu jika tidak mau dapat nilai jelek dalam kelasnya. Saya tidak tahu kelanjutan dari teman saya ini apakah memang berniat baik menghubungi dosen kami atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun