Namun walaupun dijadikan sebagai pelajaran agar tidak mengikuti tindakannya, saat ini malah banyak kasus tawuran yang termotivasi dari ceritanya ini.
 Hal ini mungkin karena dia terlalu meng-Highlight tindak tawurannya sebagai suatu kehebatan alih-alih mengangkat lebih banyak akibat buruk dari tawuran itu.
Kasus tawuran yang terjadi karena konten Katak Bhizer ini dapat dijelaskan melalui teori Belajar Sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura.
 Albert Bandura sendiri seperti yang telah dijelaskan diawal merupakan seorang psikolog asal Kanada yang terkenal akan penggabungan pendekatan kognitif dan juga behavioristiknya.
Teori Belajar Sosial dari Bandura secara garis dapat dijelaskan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi pada sebuah lingkungan sosial.
Dengan mengamati orang lain, individu dapat memperoleh pengetahuan, berbagai aturan, strategi, dan juga berbagai keterampilan guna memotivasi perilakunya kelak
.
Singkatnya seperti kita yang meniru gerakan Power Ranger di waktu kecil karena sering menonton Power Rangers atau teman-teman kita juga melakukan hal itu dan kita ikuti.
Kaitannya dengan Kasus Tawuran yang Meningkat
Dalam penyebaran media sosial yang semakin meningkat ini, konten Katak Bhizer tentang tawuran telah banyak ditonton oleh khalayak khususnya anak muda.
 Dan jika menggunakan teori dari belajar sosial seperti yang dikemukakan Albert Bandura, tidak mungkin tidak beberapa anak muda melakukan tawuran karena termotivasi oleh kontennya.
Seperti yang diberitakan oleh Jurnal Medan pada 28 November 2021 lalu yang memberitakan tawuran antar pelajar di Jalan Dr. Mansyur Medan yang termotivasi karena kontennya.Â
Mungkin pula diluar sana ada beberapa kasus yang tidak terliput media yang berasal dari viralnya konten tawuran Katak Bhizer.