Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Si Pintu Tua

10 Februari 2022   07:19 Diperbarui: 10 Februari 2022   07:24 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com

Ribuan musim bersilih pergi

Namun kau berdiri tegak disini

Puluhan dekade telah kau lalui

Kau tetap penuhi janji


Janji untuk setiap yang lewat

Dari muda-mudi yang sehat

Hingga orang tua yang sekarat

Berjaga walau engsel berkarat


Bertemu dengan orang beragam suasana

Dari laki-laki yang berjalan lesu merana

Si wanita yang suka tebar pesona

Hingga kakek tua yang gemar berkelana


Walau jadi pemukiman rayap

Dan jadi benda penuh senyap

Kala orang lalui kau selalu siap

Mendengarkan setiap macam derap


Jadi saksi bagi siapapun yang membuka

Setiap insan yang mulai hari dengan suka

Hingga dia yang pergi karena luka

Kau tahu dan yang lain hanya menerka

*****

(Rahmad Alam, 10 Februari 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun