Setiap kita khusunya remaja yang sedang kasmaran menantikan dengan penuh harapan hari tersebut.
Hari tersebut mungkin akan jadi hari bahagia terutama bagi orang dengan penampilan menarik. Bagi wanita dengan wajah cantik dan menarik atau laki-laki dengan penampilan tampan dan berani, pasti hari itu kebanjiran hadiah berupa cokelat atau bunga dari para orang yang menyukai mereka.
Jika anda bertanya bagaimana dengan saya di hari valentine? Tentu saja saya dengan tampang model batang lidi ini tidak pernah diberi cokelat atau bunga seumur hidupnya.Â
Tapi apa saya pernah memberikan hadiah atau pernyataan cinta di hari valentine? Saya tidak memberikannya dengan alasan menjaga mental orang yang saya sukai agar tidak merasa ilfeel.
Sudah cukup sepertinya membahas valentine-nya karena mungkin akan membuka kisah percintaan saya yang suram. Selanjutnya mari kita bahas mengenai kesamaan dari kampanye pemilu dan hari valentine dari opini pribadi saya.
Kesamaan antara hari valentine dan kampanye pemilu
Secara garis besar kesamaan yang dimiliki oleh kedua event tersebut ada pada letak pemberianya dan maksud diberikannya suatu hadiah.Â
Perlu kita ketahui dalam pemilu, banyak calon pencari suara yang membuktikan segala bentuk rasa cintanya kepada masyarakat, entah itu dengan pencitraan menolong rakyat kecil atau kampanye blusukan.
Tak jauh berbeda dengan hari valentine, orang yang sedang kasmaran membuktikan bentuk cintanya kepada pasangannya dengan pemberian hadiah seperti cokelat dan bunga.Â
Hal ini demi mendapatkan perhatian serta cinta dari si pujaan hatinya ini. Sama halnya dengan hiruk pikuk kampanye pemilu yang bertujuan untuk mendapatkan suara dari "rakyat tercinta".
Jika valentine memberi cokelat yang manis maka kampanye pemilu memberikan janji manis