Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tinggal Seorang Diri di Kamar yang Besar dan Misteri Ketukan Setiap Malam

2 November 2021   05:57 Diperbarui: 2 November 2021   05:59 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 


Membaca banyak buku dan belajar menjadi tenang dan damai pada awalnya. Banyak teman-teman saya yang mengatakan saya agak menyendiri karena saya yang tinggal sendiri di kamar. Banyak teman dekat saya juga menyarankan untuk pindah saja namun saya tetap malas untuk pindah.


Hingga pada suatu malam saat saya tidur sendiri di kamar yang besar itu, terdengar samar-samar ketukan dari arah balkon kamar.

 Pertama kali saya mendengarnya, saya masih berasumsi bahwa itu jemuran yang terbawa angin lalu terantuk-antuk ke dinding di sekitar balkon.


Beberapa saat memang tidak menggangu namun ketika ketukan tersebut terjadi di malam selanjutnya, membuat saya penasaran untuk mencari sebab ketukan tersebut. 

Pada keesokan harinya saya mencari tahu asal sumber suara itu dan tidak menemukan sebab pastinya. Saya tidak menaruh jemuran pada saat sore menjelang malam dan tidak ada perabotan yang menimbulkan suara ketukan.


Ketukan berlanjut ke malam-malam selanjutnya yang membuat bulu kuduk saya bergidik setiap malam. Ketukan itu terdengar sangat ringan dan terus menerus diketuk seperti memang sengaja ada yang memainkan. Kadang suara tersebut berhenti dan melanjut lagi dengan ritme cepat.


Suara ketukan tersebut membuat saya jadi sedikit tidak betah di kamar, setiap pulang dari Madrasah atau masjid, saya selalu berada di kamar teman saya untuk bermain sembari melepas kengerian. Tak jarang juga saya kadang menginap disana. Namun walaupun begitu saya juga tetap meninggali kamar saya itu dan masih sering tidur disana.


Hingga pada suatu hari teman sekelas saya Sidiq, memutuskan untuk pindah ke kamar saya karena mungkin tidak betah di kamar sebelumnya dan ingin belajar seperti saya (ya maklum, saya merupakan anak yang pintar dan rajin dulu, walaupun sekarang enggak hehehe). Lalu datang anggota kamar saya bernama Walid yang kembali ke kamar ini.


Kehadiran mereka berdua membuat rasa mencekam di kamar ini perlahan berkurang dan suara ketukan juga perlahan menghilang. Entah mungkin ketukan itu hanya halusinasi saya saja ketika sendiri atau si "makhluk halus" tidak berani menggangu jika ada banyak orang.Tetapi memang dengan ada teman sekamar, saya jadi lebih berani.   

 Memang sepertinya yang jauh lebih menakutkan dari hantu adalah kesendirian.

*****

(Rahmad Alam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun