Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Seorang Pemuda, antara Idealisme dan Idealis

31 Oktober 2021   06:27 Diperbarui: 1 November 2021   01:09 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumber: pixabay.com

Dengan itu setiap pemuda memiliki nilai dan semangat atas semua perilakunya. Tanpa idealisme ini seorang pemuda hanya mempergunakan semangat masa mudanya untuk kegiatan foya-foya dan kesenangan belaka.


Dan dalam berpandangan kita harusnya lebih Realistis dan bukannya idealis. Dengan itu kita tidak akan jatuh terlalu keras karena ekspetasi yang kita bangun dari pandangan idealis ini. Namun kita juga jangan menghindari segala masalah yang sudah kita lihat dan lantas lari dari masalah tersebut.


 Karena kita berpandangan realistis dan melihat betapa banyak rintangan yang kita lalui maka membuat kita harus merelakan impian kita. Namun jika kita mempunyai idealisme yang kuat maka hal ini akan kita hadapi dengan semangat sampai mimpi kita terwujud. 

Setiap pemuda hendaknya memiliki idealisme dan juga berpandangan realistis agar jalan pemuda tersebut lebih terarah. 


Sedangkan seseorang yang memiliki oportunisme dan juga idealis biasanya memiliki kehidupan yang menyenangkan pada awalnya namun ketika kesenangan itu habis maka dia akan mendapatkannya dengan segala cara mudah dan tanpa memedulikan orang-orang di sekitarnya.

 Dalam kehidupannya mereka kadang harus menjual harga diri mereka dan menjadi seorang penjilat bagi para penguasa atau di tingkat yang lebih tinggi menjadi kriminal yang mengambil hak orang lain yang tidak berdosa.


Namun bagi seorang pemuda yang berpegang teguh pada idealisme dan realitas yang ada, hendaknya perlu berbahagia. Jalan pemuda yang satu ini mungkin tidaklah mudah. Kerap kali pemuda ini dihantam berbagai masalah. Masalah dan juga rintangan memukulnya dari berbagai arah. 

Terkadang pula masalah ini memukul telak si pemuda hingga jatuh ke tanah. Namun dia akan berdiri lagi dan siap meninju balik masalah yang dia hadapi dan menyingkirkannya dari jalan idealismenya.


Kenikmatan sementara tidak membuat pemuda beridealisme akan terlena. Bahkan dia mampu menolak berbagai kenikmatan remeh-temeh tersebut karena dengan pandangan realistis dia dapat melihat racun dibalik kenikmatan sesaat itu. Ketika pemuda yang lain sibuk bersenang-senang dan bersenda gurau, ia tetap bekerja keras demi idealisme yang dia percaya.


Mungkin dalam jalannya seorang pemuda yang memiliki idealisme akan kehabisan materi dan juga kadang energi namun karena dia memiliki idealisme yang dia perjuangkan maka itu membuat dirinya tenang. 

Kemewahan bernama idealisme tersebut membuat seorang pemuda untuk berjalan lagi demi mimpinya di masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun