Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Seorang Pemuda, antara Idealisme dan Idealis

31 Oktober 2021   06:27 Diperbarui: 1 November 2021   01:09 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idealisme 

 Idealisme adalah suatu inti dari pemikiran seseorang yang berisi tentang nilai-nilai, prinsip, mimpi , akidah beragama, dan segala macam dasar diri yang membentuk perilaku manusia tersebut. Biasanya pembentukan idealisme ini terjadi ketika kita masih kecil dari lingkungan di sekitar kita hingga pada waktu yang mungkin setiap orang berbeda-beda.

Idealis 


Sedangkan idealis itu adalah cara kita memiliki pandangan yang melihat segala sesuatu dalam segala kesempurnaan dan tanpa cacat. Idealis membuat suatu individu menjadi pribadi yang agak malas dan naif. Orang yang idealis terkadang menganggap beberapa masalah yang dia hadapi dengan remeh dan tanpa persiapan yang matang.

Oportunisme 


 Oportunisme adalah kebalikan dari idealisme yaitu suatu kegiatan mencari keuntungan tanpa mengindahkan berbagai macam prinsip dan nilai yang dimiliki oleh orang tersebut dan juga yang dimiliki oleh suatu komunitas tertentu.

 Hal ini amat sangat berbahaya bagi jalan hidup seseorang karena ia bisa menjadi individu yang  memiliki watak buruk dan membuat orang lain di sekitar kita terganggu. Bahkan dalam tingkat yang lebih tinggi seseorang dapat menjadi kriminal jika tidak mematuhi nilai-nilai hukum yang ada.

Realistis


Realistis merupakan kebalikan dari idealis yaitu memandang segala sesuatu apa adanya dengan segala kekurangan dan cacatnya. Orang realistis melihat masalah sudah seperti makanan sehari-hari. 

Seseorang yang realistis mungkin agak sedikit serius dan kurang menyenangkan karena mereka tidak menganggap ringan beberapa masalah dan penuh perhitungan terhadap segala tindakan.  


Lalu bagaimana seharusnya setiap pemuda menyikapinya?. Seharusnya setiap pemuda memiliki idealisme yang mereka junjung tinggi dan hendaknya mereka perjuangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun