Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Sahabat dan Filosofi Tokainya

21 Oktober 2021   10:31 Diperbarui: 21 Oktober 2021   10:36 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kepercayaan penuh tentang filosofi tokai mereka akhirnya tidak mewujudkan semua mimpi mereka.

 Sekarang pekerjaan Yono menjadi seorang pedagang sayuran, Wawan sekarang menjadi seorang satpam di sebuah pabrik, dan Ucok sekarang menjadi seorang pasien di sebuah rumah sakit jiwa.


Saat Yono memutuskan untuk menjadi seorang influencer dia meminjam uang dari bank untuk modal membeli peralatan starter pack seorang influencer.

 Namun dikarenakan kalah saing dengan influencer yang telah terkenal terlebih dahulu ditambah segala macam outfit yang dipaksakan dibeli agar terlihat seperti influencer kenamaan lainnya akhirnya ia pun bangkrut dan harus merelakan impiannya tersebut demi mengurangi utangnya di bank.

Jika di lihat melalui filosofi Tokainya. Maka tokai Yono seperti terbawa arus yang amat sangat kencang yang berasal dari gaya hidupnya dan perubahan zaman yang kian cepat karena influencer zaman SMA dia dulu berbeda dengan saat dia lulus. Akhirnya tokai Yono berakhir dengan hancur lebur terkena arus yang amat kuat.

Lalu yang terjadi pada Ucok amat menyedihkan, dia ditinggal oleh Dinda yang telah berhasil dipinangnya lima tahun yang lalu. Dikarenakan sang istri tidak kuat untuk bersama dengan Ucok lagi dikarenakan masalah ekonomi yang tak teratasi. 

Memang saat itu Ucok sudah mendapat pekerjaan namun tidak bisa menutupi biaya hidup mereka berdua karena gaji Ucok tidak seberapa menjadi tukang pangkas rambut. Akhirnya Dinda muak dengan segala macam himpitan ekonomi ini dan pulang ke keluarganya.

Hal ini membuat Ucok harus memikirkan solusi akan masalahnya namun karena dia memakai filosofi tokai yang membuat dia tetap tenang dan santai akhirnya dia tidak berbuat apa-apa. 

Tapi dia coba membujuk Dinda untuk kembali dengan mencari pekerjaan yang lebih layak tapi Dinda tak bergeming karena tahu sifat Ucok yang suka bohong dan Ucok juga tidak punya titel sarjana untuk menjadi seorang pekerja bergaji UMR.


Walaupun begitu Ucok tetap menerapkan filosofi Tokainya dengan baik yaitu bersantai, namun hatinya tidak bisa dibohongi. 

Dia tidak bisa memaksakan dirinya santai tapi dalam hatinya berkecamuk kehilangan cintanya. Akhirnya di suatu pagi frustasinya tak terbendung dan dia berlarian keliling kampung sambil meneriakkan nama Dinda berulang kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun