Mohon tunggu...
Rahmatang
Rahmatang Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur'an Annnur Yogyakarta

~Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. 😊(Q.s Asy-syarh 5-6)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Penerapan Metode Tartil dalam Membaca Al Quran

18 Januari 2021   15:45 Diperbarui: 18 Januari 2021   15:49 3455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al-Qur'an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang paling agung, yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril dalam kurun waktu kurang lebih 22 tahun 2 bukan 22 hari. Dan merupakan kitab suci bagi umat islam, dan islam mensyariatkan seluruh pemeluknya untuk senantiasa belajar membaca, menjaga, memahami dan mengamalkannya. Karena membaca Al-Qur'an termasuk ke dalam ibadah paling utama diantara ibadah-ibadah lainnya. 

Dari sisi bacaan, Al-Qur'an adalah benar-benar bacaan yang paling indah untuk didengar, direnungi dan bahkan yang paling mulia dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Indahnya Al-Qur'an yakni utuh dan komprehensif (menyeluruh) tentu bagi siapa saja yang berkemampuan dan terutama yang berkemauan membaca, mempelajari dan memahami dan bahkan menafsirkannya.

Orang yang membaca akan mendapat ganjaran (pahala) dari Allah SWT.

Ibnu Mas'ud berkata ''siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, ia akan mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan 10 kali kebaikan...."  (HR.Tirmidzi)

Melihat keistimewaan dan keindahan Al-Qur'an yang begitu besar sebagai kitab suci yang terjaga keasliannya sampai sekarang maka penulis berinisiatif untuk menjelaskan salah satu metode dalam membaca Al-Qur'an yang dianjurkan oleh Allah SWT. Karena membaca Al-Qur'an dituntut untuk kebenaran, kefasehan, kelancaran dalam artian harus sesuai dengan ilmu tajwid.

Maka dari itu, mengingat salah satu metode membaca Al-Qur'an secara praktis, efektif, efisien dan cepat memberikan pemahaman dalam belajar membaca Al-Qur'an. Walaupun sebenarnya ada 4 tingkatan dalam membaca Al-Qur'an yaiitu membaca dengan tahqiq, tartil, tadwir dan hadr. Namun disini kita akan mengulas cara membaca dengan tartil karena lebih utama sesuai pesan Al-Qur'an. 

"Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil" (Muzammil:4)

Apa itu Tartil?

Tartil menurut arti kata adalah "perlahan-lahan, pelan dan jelas". Karena membaca dengan pelan maka terlihat dengan jelas masing-masing  hurufnya, sifat-sifatnya  dan benar tajwidnya. 

Dalam tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai dengan hukum tajwid. Syekh Abdul Aziz dalam tafsirnya menyebutkan bahwa asal tartil adalah membaca dengan terang dan jelas.

Bagaimana cara membiasakan membaca Al-Qur'an dengan Tartil?

Di salah satu pondok pesantren yang sudah cukup berumur di Yogyakarta, pondok pesantren tersebut berbasis Al-Qur'an, mengaji sudah tentu menjadi rutinitas santri, dan menjadi kegiatan pokok di pondok. Seluruh santri digembleng untuk menyetarakan bacaan yang dimulai dengan bimbingan yang dinamakan pemula, dimana pada tahap ini seluruh santri diwajibkan untuk membaca dengan tartil. Jika kemudian bacaan tartilnya sudah benar dlama artian setiap makhroj dan sifat hurufnya sudah benar dan tajwidnya sudah tepat, maka santri diperbolehkan untuk menghafal. 

Al-Maghfurlah K.H Nawawi Abdul Aziz sosok ulama dan kyai besar di Yogyakarta, pernah dawuh (berkata): "nderes kui sing alon-alon, mengko iso cepet, ning yen cepet  ora biso alon". Maksudnya adalah jika mengaji atau murajaah itu yang pelan-pelan (tartil), nanti bisa cepat, akan tetapi jika kebiasaan membaca cepat nanti tidak bisa pelan. 

Dawuh beliau sebenarnya menggambarkan bahwa seharusnya dalam membaca atau menghafal Al-Qur'an itu harus dengan tartil. 

Lebih baik pelan akan tetapi maknanya dapat, daripada cepat namun kekhusyu'an dalam membaca tidak terlihat.

Metode membaca Al-Qur'an dengan Tartil:

- Setiap huruf dapat terucap dengan jelas dan benar sehingga huruf-huruf yang serupa terdengar jelas perbedaannya. 

- Waqaf dan Ibtida' ditempat yang benar.

- Menyebut semua harakat dengan jelas, huruf vokal 'a ' 'i ' 'u' terbaca jelas bukan malah miring ke 'e'atau 'o'.

- Suara yang sampai kehati, terdengar oleh kita sendiri.

- Melembutkan dan mengindahkan suara agar muncul rasa takut kepada Allah SWT.

- Memberi hak-hak ayat yang mengandung rahmat dan azab.

Keuntungan membiasakan membaca Al-Qur'an dengan Tartil:

-Bacaan akan mudah sampai kehati, karena membaca dengan tartil memudahkan kita untuk lebih meresapi bacaan tersebut.

-Menjadikan kita lebih khusyuk dan lebih mendalami makna ayat yang dibaca.

-Membaca tartil akan sangat memudahkan seseorang dalam belajar Al-Qur'an terutama bagi para pemula.

-Memudahkan mengetahui kesalahan-kesalahan dalam membaca.

-Membaca dengan tartil sudah otomatis mewujudkan membaca dengan sempurna dan memperoleh keutamaan bagi pembaca.

Di sini, penulis mengajak para pembaca untuk membiasakan membaca Al-Qur'an dengan tartil, terutama bagi para pemula metode tartil adalah pilihan yang tepat dalam membaca Al-Qur'an, karena dengan tartil, akan lebih cepat memberi pemahaman mengenai makhroj dan sifat huruf, tidak tergesa-gesa dalam membaca dan menjadikan seseorang lebih khusyuk dan tenang. Apalagi bagi orang yang sudah fasih dalam membaca Al-Qur'an, maka membaca dengan tartil menjadikan ia lebih menghayati disetiap ayat demi ayat dan memberikan efek ketenangan, kebahagiaan lahir dan batin

Dengan membaca Al-Qur'an beserta tartilnya, berarti kita sudah mempelajarinya serta membacanya dengan baik. tinggal selanjutnya kita harus terus istiqomah, agar kita benar-benar senantiasa menjadikan A-Qur'an sebagai pedoman hidup kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun