Mohon tunggu...
Rahmat Agung Ibrahim
Rahmat Agung Ibrahim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Maba

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi Ekonomi Kreatif: Ekspansi Digitalisasi UMKM dan Usaha Kreatif di Era Society 5.0

5 Juni 2024   22:23 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:15 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi diterapkan di berbagai bidang, terutama di bidang operasional dan pemasaran. Sistem pemasaran digital membantu UKM menjangkau lebih banyak orang melalui situs web dan media sosial. Pelaku UMKM mendapatkan banyak pelanggan melalui cara yang murah. Para pengusaha juga dapat merasakan kemudahan ketika mereka mengadopsi digitalisasi dalam operasionalnya. Semuanya bisa dikelola melalui satu sistem terpusat, sehingga lebih praktis, efisien dan murah. UKM dapat dibantu dengan menjual produk dan jasanya secara online atau melalui wilayah pemasaran lokal, nasional, atau global. Tidak hanya itu, perbankan juga dapat menyediakan platform digital kepada UMKM.

E-commerce adalah proses pembelian dan penjualan produk secara elektronik. Belanja internet sendiri semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan secara bertahap menggantikan toko tradisional (offline). E-commerce berasal dari bahasa Inggris, atau electronic commerce, atau perdagangan elektronik. Cara berdagang secara langsung, tidak bertatap muka. Toko online juga mencakup promosi penjualan, belanja dan pemasaran produk. Sistem bisnis yang digunakan yakni melalui media elektronik atau internet. Saat berbelanja online, seluruh proses bisnis, mulai dari proses pemesanan produk, mulai dari pertukaran informasi hingga transfer uang, dilakukan secara elektronik. Di tengah arus teknologi dan informasi digital yang terus berkembang.

Digitalisasi UKM menjadi solusi penting di era disrupsi ini. Banyak faktor yang memotivasi UKM untuk melakukan digitalisasi, antara lain permintaan pelanggan, persaingan dengan pesaing, inovasi produk dan layanan, nilai tambah, dan efisiensi penggunaan informasi. Penelitian mengenai Digitalisasi UMKM semakin meningkat dan mencakup sejumlah faktor yang mempengaruhi digitalisasi, strategi yang dapat digunakan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapinya. Semua faktor ini secara signifikan mempengaruhi proses bisnis usaha kecil dan menengah. Di bawah ini adalah beberapa penelitian terkait faktor-faktor digitalisasi UKM. Keberhasilan digitalisasi UKM bergantung pada beberapa faktor utama. 

Faktor-faktor ini termasuk keterampilan teknologi informasi (TI), keterampilan manajemen sumber daya manusia, peristiwa jaringan, akses terhadap teknologi berkualitas, teknologi dan isu-isu organisasi, lingkungan dan isu-isu yang relevan, harapan, sikap, kontrol perilaku yang dirasakan, norma subjektif, niat berperilaku, penggunaan aktual pemasaran digital, kemudahan pembayaran, profitabilitas, gender dan program pelatihan, ukuran perusahaan dan gender, pelatihan yang didanai negara, sektor bisnis, tingkat pengalaman, dukungan manajemen puncak, sumber daya yang tidak memadai, biaya transisi, perubahan budaya, keterampilan TI dan digitalisasi sistem, otomatisasi proses, informasi dan keterampilan Industri 4.0, konektivitas TI, teknologi ramah pengguna, motivasi internal, keahlian ICT, kesiapan digitalisasi pada UMKM kuliner dan faktor penting lainnya. 

Penting bagi UMKM untuk memperhatikan faktor-faktor ini dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi. Dalam hal ini, tugas pentingnya adalah peningkatan keterampilan digital, dukungan manajer senior, adaptasi budaya organisasi, pemahaman yang baik tentang teknologi yang digunakan dan kesiapan untuk berubah. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut dan menerapkan strategi yang tepat, UMKM dapat berhasil dalam proses digitalisasi dan tetap kompetitif di era yang semakin digital ini.

Adapun dampak memberikan pengaruh berupa, dampak positif yaitu dampak yang berpengaruh positif, dampak negatif yaitu dampak yang berpengaruh negatif, dampak langsung yaitu dampak yang dirasakan langsung dan berkaitan dengan dampak positif, dan dampak tidak langsung yaitu dampak tidak langsung yang dirasakan dengan adanya suatu pengaruh. 

Keberadaan perusahaan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bersifat langsung yang berarti kesejahteraan pekerja/pegawai di dalam perusahaan itu sendiri, ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: sistem penghargaan dan pengakuan; Upah rata-rata; sistem seleksi dan pengembangan pegawai (termasuk sistem mutasi dan promosi/pengembangan karir); sistem bonus/jaminan sosial/pensiun; program pendidikan/pelatihan berkelanjutan; hak-hak pekerja yang berserikat; pelayanan kesehatan pegawai dan pelayanan internal lainnya yang bermanfaat bagi pegawai; desain kerja, lingkungan dan keselamatan; fasilitas sosial bagi karyawan (misalnya tempat ibadah dan tempat istirahat); kegiatan sosial/rekreasi karyawan dan keluarganya. 

Faktor-faktor tersebut merupakan bagian dari manajemen internal perusahaan. Jika semua faktor tersebut diterapkan dengan baik maka akan timbul kepuasan karyawan yang berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan dan retensi karyawan yang pada akhirnya meningkatkan nilai tambah atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan (karyawan) yang bersangkutan.Sekaligus bersifat tidak langsung, artinya adanya pengaruh positif keberadaan perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang bukan karyawan perusahaan. Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan lagi menjadi dua yaitu langsung dan tidak langsung. Langsung adalah kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat sekitar, biasa disebut tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar, yang pada akhirnya menjamin percepatan dan keberlanjutan pembangunan. dari penduduk setempat. perekonomian dan masyarakat. 

Tanggung jawab perusahaan bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari bentuk yang bernilai seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, jalan umum, penerangan jalan, tempat ibadah, taman, tempat rekreasi, beasiswa, dan lain-lain, hingga yang kurang bernilai namun sangat signifikan. sasaran masyarakat sekitar, seperti bingkisan perayaan 17 Agustus, layanan kesehatan gratis, dan lain-lain.Secara tidak langsung berdampak positif terhadap peningkatan kesempatan kerja pada usaha/kegiatan ekonomi lokal lainnya melalui hubungan produksi/perdagangan antara usaha tersebut dengan usaha lokal lainnya. Misalnya, perusahaan yang bersangkutan menggunakan bahan baku atau alat produksi yang diproduksi oleh perusahaan lokal (jadi bukan bahan baku impor), atau perusahaan tersebut menginvestasikan sebagian keuntungannya pada kegiatan ekonomi lokal lainnya. Sifat tidak langsung ini juga dapat muncul sebagai efek samping dari konsumsi: karyawan perusahaan membelanjakan pendapatannya pada perekonomian lokal (tidak membeli kebutuhan dari luar daerah, termasuk barang impor).

Jumlah UMKM dari tahun 2018 - 2022 :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun