17 Agustus kemarin harusnya kemeriahan acara 17-an seperti tahun-tahun sebelumnya digelar di tengah-tengah masyarakat Indonesia namun hal itu sangat bertepatan dengan kesibukan masyarakat Indonesia dalam kesibukannya untuk menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri sehingga perigatan 17 Agustus-an seakan-akan dilakukan dengan seadanya saja.
Mayoritas masyarakat Indonesia sedang berfokus untuk mudik pada saat itu sehingga hari yang bersejarah bagi bangsa ini pun seakan luput dari pandangan sebagian besar masyarakatnya. Tak banyak bendera yang dikibarkan di rumah-rumah penduduk di sekitar tempat tinggalku, dengan alasan yang sama “takut dimaling waktu mudik ke kampung”.
Namun bukan berarti tak di komplek rumahku tak ada yang mengibarkan bendera, meskipun sibuk untuk menyiapkan kelengkapan berlebaran dan akan pergi mudik keluarga kami tetap mengibarkan Sag Merah Putih dihalaman rumah kami, dengan gagahnya bendera tersebut berkibar seakan menunjukkan kegagahannya di bumi Nusantara ini.
Namun ada pemandangan yang agak mengejutkanku tatkala kulihat sebuah bendera berkibar dihalaman rumah tetangga, sempat kunikmati kibarannya namun akhirnya bingung ketika melihat tian pancang benderanya, “sepertinya itu mirip gagang kain pel, tapi mana kain pelnya” mau tertawa tak enak mau sedih nanti dibilangi L3B@Y atau 4L@y.
Mungkin itulah salah satu bentuk keberagaman bangsa ini yang membut Bangsa kita tetap indah dalam berbagai keberagaman. Karena keberagaman yang membuat kita satu dan menyatukan kita dalam kebergaman tersebut.
Begitulah sekedar pendapat pribadiku dalam 17 Agustus yang telah berlalu kemarin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H